Sisanya adalah Nevada yang difavoritkan dimenangkan Biden serta Alaska dan Distrik Kongresional ke-2 Maine di mana Trump diprediksi akan menang.
Tanda-tanda hasil pemilu tidak akan diketahui cepat sudah tercium ketika Trump secara mengejutkan menang mudah di negara bagian Florida.
Walau agregasi survei oleh FiveThirtyEight menunjukan dia tertinggal 2,5 poin, Presiden berusia 74 tahun ini berhasil menang dengan jarak 3,4 poin. Selisih ini sangat tinggi karena hasil pilpres di Florida selalu sangat ketat terpisahkan 1-2 poin.
Kegagalan Biden membirukan Florida disebabkan hasil buruk mengejutkan yang diraihnya di kalangan blok pemilih Hispanik.
Baca juga: Trump Klaim Menang Pilpres AS meski Penghitungan Belum Selesai
Misal di distrik Miami-Dade yang didominasi pemilih Hispanik, Biden hanya menang dengan selisih 7 poin. Padahal Hillary Clinton unggul telak 30 poin di distrik ini pada pilpres 2016.
Kekalahan di Florida sekaligus mengubur ambisi Biden untuk menyapu Sun Belt dan meraih kemenangan setelah dini hari waktu bagian timur AS.
Mengobati luka di Florida, politisi kawakan berusia 77 tahun itu berhasil merebut Arizona yang merupakan basis tradisional Republik dari tangan Trump. Hasil terbaru menunjukan dia unggul nyaman dengan lma poin.
Kemenangan di Arizona krusial bagi Biden untuk mempersempit skenario peta kemenangan Trump.
Baca juga: Kunci Pilpres AS 2020: Demografi
Biden masih favorit tipis untuk menjadi presiden baru AS.
Skenario pertama yang paling realistis baginya adalah menyapu trio Rust Belt yang akan memberikannya 290 electoral votes.
Jika misal dia gagal menyapu trio Rust Belt terutama Pennsylvania yang paling rawan dan juga gagal memenangkan Carolina Utara dan Georgia, suami Jill Biden itu masih akan menjadi pemenang dengan tepat 270 electoral votes.
Baca juga: Pilpres AS: Joe Biden Janjikan Pendukungnya Mereka Bakal Menang
Tentunya jika Biden berhasil membalikan ketertinggalannya di Georgia dan Carolina Utara, terlepas dari hasil Rust Belt, dia berpeluang sangat besar akan meraih kemenangan.