Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Beraksi, Pelaku Teror Gereja Perancis Sempat Telepon Keluarga

Kompas.com - 31/10/2020, 11:35 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

NICE, KOMPAS.com - Keluarga pelaku teror di gereja Nice, Perancis mengungkapkan, dia sempat menelepon mereka beberapa jam sebelum menyerang.

Tersangka yang diidentifikasi bernama Brahim Brahim Aouissaoui itu kondisinya kritis setelah ditembak beberapa kali oleh polisi pada Kamis (29/10/2020).

Dia dilumpuhkan setelah menyerang Basilika Notre-Dame di Nice, di mana tiga orang tewas dengan salah satunya dilaporkan dipenggal.

Baca juga: Keluarga Pelaku Teror di Perancis: Kami Ingin Bukti, jika Benar, Hukum Dia

Kerabat Aouissaoui menuturkan bahwa pemuda keturunan Tunisia itu adalah "sosok ramah", yang sama sekali tidak menunjukkan ektremisme.

Montir berusia 21 tahun itu berjalan ke gereja tak lama setelah sampai pada Kamis pagi waktu setempat, dan mencari tempat untuk tidur.

Kakaknya, Afef mengatakan, Brahim Aouissaoui melakukan panggilan video dan menunjukkan tempat itu, serta mengaku menginap di seberang Notre-Dame.

Setelah melihat tayangan televisi mengenai serangan di Nice, mereka segera mengetahui lokasi serangan sama dengan yang ditunjukkan Aouissaoui.

"Dia menelepon kami kemarin (Kamis) dan mengatakan dia sudah sampai di Perancis," kata si ibu, Gamra Issawi, seperti dikutip Sky News Jumat (30/10/2020).

Gamra kemudian menjawab mengapa anaknya itu tidak tinggal saja di Italia. Dia mengaku kaget karena Aouissaoui tidak punya kerabat atau teman di sana.

Baca juga: Warga Perancis Marah menjadi Target Serangan Terorisme

Karena itu, dia mempertanyakan bagaimana bisa dia tiba di "Negeri Anggur". Sementara kakak lelakinya, Yassin mengaku adiknya adalah pria yang ramah.

"Dia menghormati semua orang dan perbedaan mereka bahkan ketika kami masih kecil. Dia tak pernah menjadi ekstremis," aku Yassin.

Dia mengatakan selama ini adiknya tidak pernah menceritakan dia berkeinginan meninggalkan Tunisia. Karena itu, mereka kaget begitu tahu dia sampai di Italia.

Setelah mencapai Lampedusa pada 20 September, Aouissaoui memasuki Perancis melalui kota selatan Italia Bari di 9 Oktober.

Dia sampai di Nice menggunakan kereta pada Kamis pagi, sebelum berganti baju dan berjalan sejauh 400 meter di Basilika Notre-Dame.

Baca juga: Ibu Pelaku Teror Penyerangan Pisau di Perancis Menangis dan Terkejut atas Perbuatan Anaknya

Di sana, dia menyerang dan membunuh dua orang, perempuan berusia 60 tahun dan petugas gereja berumur 55 tahun bernama Vincent Loques.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com