Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Pembunuhan di Gereja Perancis: Pria Tunisia Berusia 21 Tahun

Kompas.com - 30/10/2020, 15:41 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

"Saya mengatakannya dengan sangat jelas sekali lagi hari ini, kami tidak akan menyerahkan terhadap apa pun," tandas Macron.

Baca juga: Muslim Perancis Prihatin dan Bersimpati atas Pembunuhan di Gereja Kota Nice

Korban serangan di kota Nice

Ada 3 korban dalam serangan di gereja kota Nice, yang mana ketiganya diserang di dalam basilika, pada Kamis pagi (29/10/2020), sebelum misa pertama hari itu.

Dua orang meninggal di dalam gereja, yang masing-masing berusia 60 tahun yang "hampir dipenggal", dan seorang pria berusia 55 tahun yang tenggorokannya dipotong.

Korban pria itu adalah anggota staf yang bertanggung jawab atas pemeliharaan gereja. Dia dikabarkan memiliki seorang istri dan 2 anak.

Korban lainnya merupakan seorang wanita berusia 44 tahun, yang berhasil melarikan diri ke kafe terdekat setelah ditikam beberapa kali, tetapi meninggal kemudian.

Belakangan diketahui bahwa seorang saksi telah berhasil membunyikan alarm dengan sistem perlindungan khusus yang dipasang oleh kota.

Baca juga: Emmanuel Macron: Perancis Sedang Diserang

Chloe, seorang saksi mata yang tinggal di dekat gereja, mengatakan kepada BBC, "Kami mendengar banyak orang berteriak di jalan. Kami melihat dari jendela bahwa ada banyak, banyak polisi datang, dan tembakan, banyak tembakan."

Empat petugas polisi tiba di tempat kejadian pada pukul 08:57 waktu setempat. Lalu, penyerang ditembak dan ditahan tidak lama kemudian, kata kepala jaksa anti-teroris François Ricard.

Empat tahun lalu Nice adalah tempat salah satu serangan milisi terburuk di Perancis, ketika seorang Tunisia mengendarai truk ke kerumunan orang yang merayakan Hari Bastille pada 14 Juli. Terdapat 86 korban meninggal dunia.

Pemerintah di seluruh dunia mengutuk serangan pada Kamis di kota Nice, termasuk tetangga Eropa Perancis, AS, Turki, Mesir, Qatar dan Lebanon.

Baca juga: Status Darurat Tertinggi, Perancis Terjunkan 4.000 Personel Tentara Buntut 2 Serangan dalam Sehari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com