Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Teror Brutal di Gereja Notre-Dame Perancis

Kompas.com - 30/10/2020, 09:29 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

NICE, KOMPAS.com - Seorang pria berpisau menyerang Gereja Notre-Dame di Nice, Perancis pada Kamis (29/10/2020).

Dikutip The Sun, pelaku penyerang diduga beretnis Tunis (Tunisia) bernama Ibrahim Issaoui,(21). Pelaku membunuh 3 orang di gereja tesebut dengan salah satu wanita dipenggal kepalanya.

Tragedi brutal ini terjadi dua pekan setelah insiden serupa yang menewaskan seorang guru di utara Perancis, Samuel Paty karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad terbitan majalah satir Charlie Hebdo saat mengajar di kelas kebebasan berekspresi.

Baca juga: Perancis Tegaskan Tidak akan Terpengaruh Intimidasi Turki di Tengah Kasus Kartun Nabi Muhammad


Detik-detik penyerangan

Dikutip dari Associated Press (AP), kamera pengintai merekam bagaimana pelaku teror memasuki stasiun kereta api kota Nice pukul 6:47 pagi waktu setempat.

Pelaku mengganti sepatunya dan membalik mantelnya sebelum melangkah menuju gereja yang berjarak sekitar 400 meter darinya sebelum pukul 8.30 pagi waktu setempat.

Pelaku membawa dua telepon dan sebilah pisau sepanjang 17 sentimeter yang digunakannya untuk menyerang.

Setelah insiden terjadi, polisi menemukan adanya pisau panjang yang digunakan untuk menyerang itu beserta 2 pisau lainnya yang tidak digunakan pelaku.

Pelaku sempat menghabiskan waktu sekitar 30 menit di dalam gereja sebelum polisi tiba dari pintu samping gereja dan setelah polisi menyusuri koridor dan berhadapan langsung dengan pelaku yang kemudian berhasil dibekukan.

Para saksi melihat pria penyerang itu melaju ke arah polisi. Mulanya polisi hanya menggunakan senjata listrik kemudian menembakkan revolver mereka.

Dengan 14 tembakan, pelaku teror pun ambruk.

Baca juga: 3 Korban Tewas dalam Penyerangan Pisau di Perancis, Salah Satunya Dipenggal


Korban tewas mengenaskan

Jaksa kontra-terorisme Perancis, Jean-Francois Ricard memberikan rincian mengerikan tentang bagaimana kondisi 3 korban meninggal.

Seorang wanita berusia 60 tahun tewas karena dipenggal lehernya dengan sangat mengerikan. Sementara seorang pria berusia 55 tahun menderita luka fatal di tempat yang sama.

Korban ketiga, wanita berusia 44 tahun berhasil melarikan diri dari gereja dalam kondisi hidup namun meninggal di sebuah restoran dekat gereja.

Penyelidikan pun dilakukan untuk menelusuri kasus pembunuhan brutal tersebut.

Ricard juga mengatakan bahwa selain berkebangsaan Tunisia, pelaku lahir pada tahun 1999 dan mencapai Pulau Lanpedusa di Italia, titik pendaratan utama para migran yang menyeberang dengan perahu dari Afrika Utara pada 20 September.

Pelaku melakukan perjalanan ke Paris pada 9 Oktober. Namun Ricard tidak menyebutkan kapan persisnya pelaku tiba di kota Nice, Perancis.

Sejauh ini menurut Ricard, pelaku tidak berada dalam pencarian badan intelijen mau pun dianggap sebagai ancaman potensial.

Baca juga: Muslim Perancis Prihatin dan Bersimpati Atas Pembunuhan di Gereja Kota Nice

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com