Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2020, 14:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sejarah bakal terjadi dalam Gereja Katolik AS. Sebab, untuk pertama kalinya Paus Fransiskus melantik kardinal dari kulit hitam di sana.

Uskup Agung Washington DC Wilton Gregory termasuk ke dalam 13 Pangeran Gereja baru, di mana upacara pelantikannya bakal digelar November.

Uskup Agung Gregory dipromosikan setelah dia dianggap berjasa membangun kembali Keuskupan Agung Washington DC yang sempat diguncang isu pelecehan seksual.

Baca juga: Paus Fransiskus Bertemu dengan Kardinal George Pell yang Bebas dari Penjara

Pelantikan dari Paus Fransiskus itu sebenarnya sudah bisa diprediksi. Sebab, imam yang menjabat sebagai Uskup Agung Washington bakal naik menjadi kardinal.

Namun untuk Gereja Katolik AS, langkah ini sangatlah signifikan. Sebab Gregory adalah pangeran gereja pertama di "Negeri "Uncle Sam" dari kulit hitam.

John Carr, pelobi untuk Konferensi Waligereja AS sekaligus rekan Gregory selama 20 tahun menuturkan, sosok sang uskup sangat dibutuhkan oleh AS.

"Dia adalah pastor yang peduli, pemimpin yang tenang, sekaligus sosok vokal yang dibutuhkan tak hanya Washington tapi juga negara ini," kata dia.

Carr menjelaskan di tengah isu rasial yang menjalar, Wilton Gregory maju untuk membela martabat kulit hitam, keadilan, dan rekonsiliasi rasial.

"Kami butuh pemulihan, dan pengakuan dari Paus Fransiskus menumbuhkan harapan," ujar dia seperti dilansir Washington Post Minggu (25/10/2020).

Baca juga: Diduga Beli Bangunan Mewah Pakai Uang Gereja, Kardinal Vatikan Ini Mundur

Gregory menjadi Uskup Agung Washington pada tahun lalu menggantikan Kardinal Donald Wuerl, yang dituding salah menangani kasus pelecehan terhadap klerus.

Sebagai Pangeran Gereja, Gregory berhak memberikan suara dalam pemilihan paus hingga dia mencapai usia setidaknya 80 tahun.

Gregory sendiri merupakan salah satu pemimpin Gereja Katolik menjanjikan di AS, di mana dia sempat memimpin konferensi uskup pada 2000-an.

Saat itu, dia mencoba menerapkan peraturan anti-pelecehan. Jabatan terakhirnya sebelum ke Washington adalah Uskup Agung Atlanta.

Baca juga: Kardinal George Pell Akui Banyak Skandal Seks Anak di Gereja Australia sejak 1970-an

"Dengan rasa bersyukur dan rendah hati, saya berterima kasih pada Paus Fransiskus atas pelantikan ini, di mana saya bakal bekerja lebih dekat dengannya dalam mengembangkan Gereja Kristus," kata dia.

Adapun Paus Fransiskus mengumumkan 13 nama kardinal baru tersebut dari jendela Basilika Santo Petrus, setelah mendaraskan Doa Malaikat Tuhan.

Vatikan melalui keterangan resminya menyatakan upacara pelantikan, yang disebut sebagai konsistori, bakal dihelat pada 28 November.

Namun, tak diketahui apakah bakal berbenturan dengan pemerintah Italia yang kembali menerapkan protokol ketat demi mencegah virus corona.

Baca juga: Wabah Covid-19, Kardinal Ini Beri Donasi untuk Pekerja Seks Transgender yang Kelaparan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com