Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2020, 08:51 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

SINGAPURA, KOMPAS.com – Untuk sementara waktu, Singapura memutuskan untuk menghentikan penggunaan dua vaksin influenza, SKYCellflu Quadrivalent dan VaxigripTetra.

Langkah tersebut diambil setelah beberapa orang di Korea Selatan yang menerima vaksin tersebut meninggal dunia.

Dilansir dari Reuters, Senin (26/10/2020), keputusan tersebut menjadikan Singapura sebagai salah satu negara yang mengumumkan penggunaan vaksin secara terbuka.

Baca juga: AstraZeneca Akan Lanjutkan Uji Coba Vaksin Covid-19 di AS

Sementara itu, Korea Selatan melaporkan sebanyak 48 orang meninggal dunia pada Sabtu (24/10/2020) setelah mendapat vaksinasi influenza.

Kendati demikian, Korea Selatan mengatakan tetap akan melanjutkan program vaksinasi tersebut.

Itu karena mereka tidak menemukan korelasi langsung antara kematian tersebut dengan suntikan vaksin influenza.

Baca juga: Seorang Mahasiswa Rela Disuntik Vaksin Covid-19 Eksperimental dan Bayar Rp 902.555

Hingga saat ini, tidak ada laporan kematian di Singapura yang terkait dengan vaksinasi influenza.

Tetapi, Kementerian Kesehatan dan Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) Singapura dalam sebuah pernyataan pada Minggu (25/10/2020) malam mengatakan keputusan untuk mengentikan penggunaan dua vaksin influenza tersebut merupakan tindakan pencegahan.

HSA menghubungi otoritas Korea Selatan untuk meminta informasi lebih lanjut untuk menentukan apakah kematian tersebut terkait dengan vaksinasi influenza.

Baca juga: Singapura Akan Mulai Vaksin Warga dari Covid-19 pada 2021

SKYCellflu Quadrivalent diproduksi oleh SK Bioscience dari Korea Selatan dan didistribusikan secara lokal oleh AJ Biologics.

Sedangkan VaxigripTetra diproduksi oleh Sanofi dan didistribusikan secara lokal oleh Sanofi Aventis.

Sementara itu, dua vaksin influenza lain yang telah dibawa ke Singapura masih dapat terus digunakan.

Baca juga: Vaksin Corona Sputnik V Akan Diproduksi di Korea Selatan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com