Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang 2 Tahun, Seorang Wanita Ditemukan Hidup Terapung di Tengah Laut

Kompas.com - 24/10/2020, 14:56 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

PUERTO COLOMBIA, KOMPAS.com - Seorang wanita Kolombia yang hilang dua tahun lalu secara ajaib ditemukan masih hidup di tengah laut.

Ia ditemukan oleh nelayan yang sedang berlayar, dan video penyelamatannya viral di media sosial.

"Puji Tuhan saya masih hidup," kata Angelica Gaitan (46) yang ditemukan pada Sabtu (26/9/2020) oleh nelayan Roland Visbal hampir 2 kilometer jauhnya dari Puerto Colombia.

Baca juga: PM Suga: Asia Tenggara Adalah Kunci Mengejar Perdamaian di Laut China Selatan

Dalam rekaman video yang beredar, Visbal dan seorang temannya bernama Gustavo terlihat mengarahkan kapal mereka ke arah wanita tersebut, yang kelihatannya terbujur kaku.

Mereka awalnya mengira Gaitan adalah sepotong kayu yang mengapung, sampai akhirnya dia mengangkat tangannya memberi isyarat minta tolong, menurut laporan The Sun.

Kedua nelayan itu kemudian coba berkomunikasi dengan Gaitan yang basah kuyup dengan bahasa Spanyol dan Inggris, tapi tak ada jawaban.

Laporan selanjutnya mengatakan bahwa Gaitan menderita kelelahan dan hipotermia, karena terombang-ambing selama 8 jam di tengah laut.

Visbal dan Gustavo dengan susah payah akhirnya berhasil mengangkut Gaitan ke kapal mereka, setelah mengikatkan tali pada pelampung yang mereka lempar kepadanya.

The Sun melaporkan, kata-kata pertama korban setelah diselamatkan adalah "Saya dilahirkan kembali. Tuhan tidak ingin saya mati."

Baca juga: Laut Sepi akibat Pandemi, Lumba-lumba Warna Pink Langka Muncul Lagi

Visbal dan Gustavo terus mencoba bercakap dengan Gaitan dan memberinya air, tapi si wanita justru menangis terisak. Ia tampak diliputi emosi mendalam atas kejadian mengerikan tersebut.

Kedua nelayan itu kemudian membawanya ke pantai. New York Post melaporkan, Gaitan dirawat penduduk setempat sebelum dibawa ke rumah sakit.

Setelah Gaitan teridentifikasi, kisahnya yang mengerikan terungkap. Ternyata dia putus hubungan dengan keluarganya dua tahun lalu dan mereka sama sekali tidak tahu keberadaannya.

Gaitan lalu bercerita kepada radio RCN bahwa dia meninggalkan keluarga karena puncak kekesalan selama 20 tahun kekerasan rumah tangga yang diderita dari suaminya.

Baca juga: Kisah Port Royal: Pelabuhan Era Bajak Laut, Kini Disulap Jadi Tempat Wisata

"Penganiayaan dimulai pada kehamilan pertama. Dia memukuli saya, melecehkan saya," ungkap Gaitan dalam wawancara yang dikutip New York Post.

"Pada kehamilan kedua saya, pelecehan berlanjut dan saya tidak bisa menjauh darinya karena anak-anak itu masih kecil."

Halaman:

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com