Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Sambut Era Baru Normalisasi dengan Sudan, Palestina Merasa Ditikam Lagi

Kompas.com - 24/10/2020, 10:54 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Israel menyambut era baru dalam hubungannya dengan dunia Arab pada Jumat (23/10/2020), setelah pengumuman rencana untuk normalisasi hubungan dengan Sudan, sebuah perjanjian yang digambarkan Palestina sebagai "tikaman baru di belakang".

“Ini adalah era baru. Era kedamaian sejati. Perdamaian yang berkembang dengan negara-negara Arab lainnya, 3 di antaranya dalam beberapa pekan terakhir,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan video yang dilansir dari Reuters pada Jumat (23/10/2020).

Israel telah mencapai kesepakatan normalisasi bulan lalu dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain.

"Di Khartoum, ibu kota Sudan, tiga prinsip dari Liga Arab diadopsi pada 1967: Tidak ada perdamaian dengan Israel, tidak ada pengakuan atas Israel, dan tidak ada negosiasi dengan Israel," kata Netanyahu.

Baca juga: Trump Umumkan Normalisasi Hubungan Diplomatik Israel dan Sudan

“Sedangkan hari ini, Khartoum mengatakan, ya untuk perdamaian dengan Israel, ya untuk pengakuan Israel dan normalisasi dengan Israel,” lanjutnya.

Baru-baru ini pendekatan Israel dengan beberapa tetangga Arabnya mencerminkan pergeseran prioritas regional, dan keprihatinan bersama tentang Iran.

Namun, Palestina mengatakan negara-negara Arab telah mengesampingkan tujuan perdamaian, yaitu tentang tuntutan lama untuk Israel menyerahkan tanah kepada negara Palestina sebelum dapat menerima pengakuan.

Baca juga: Usai Dicoret dari Daftar Hitam, Sudan Diharapkan Berdamai dengan Israel

"Kepresidenan Palestina menekankan kecamannya dan penolakannya terhadap normalisasi hubungan dengan negara Israel yang menduduki, yang menempati tanah Palestina," kata sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas, di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Wasel Abu Youssef, seorang anggota senior dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang dibentuk Abbas, mengatakan langkah Sudan "merupakan tikaman baru di belakang untuk rakyat Palestina dan pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina yang adil".

Baca juga: Kerja Sama Formal Israel-UEA Disebut Bersejarah, Palestina: Memalukan

Netanyahu menghindari politik dalam negeri AS

Pengumuman kesepakatan Israel dengan negara Arab ketiga, Sudan, yang ditengahi oleh AS berlangsung kurang dari 2 pekan sebelum Presiden Donald Trump menghadapi hasil pemilihan presiden, pada 3 November.

Netanyahu memberikan pernyataan dalam Twitter tentang kesepakatan itu, termasuk dalam bahasa Arab, dan berterima kasih kepada Trump dan timnya atas peran mereka dalam memediasi kesepakatan itu.

Dia mengatakan delegasi Israel dan Sudan akan segera bertemu untuk membahas kerja sama di berbagai bidang termasuk pertanian dan perdagangan.

Namun, selama panggilan telepon dengan Trump, sekutu dekatnya ini menghindari komentar dari Trump yang merendahkan lawannya Joe Biden, yang memimpin dalam jajak pendapat.

Baca juga: Militer Temukan Terowongan Bawah Tanah yang Dapat Menembus Israel

"Apa menurutmu Sleepy Joe bisa membuat kesepakatan ini, Bibi, Sleepy Joe...Entah kenapa menurutku tidak," tanya Trump kepada Netanyahu saat menelepon.

Netanyahu, yang bergantung pada dukungan bipartisan untuk Israel di Washington, menjawab, "Uh...satu hal yang dapat saya sampaikan kepada Anda adalah kami menghargai bantuan untuk perdamaian dari siapa pun di Amerika."

Fawzi Barhoum, juru bicara kelompok Islam Hamas yang berkuasa di Gaza, mengatakan kepada Reuters bahwa langkah Sudan adalah sebuah langkah ke "arah yang salah".

Sudan, di bawah Presiden Omar Bashir yang digulingkan tahun lalu setelah 30 tahun berkuasa, adalah sekutu lama Hamas.

"Sudan bergabung dengan negara lain dalam normalisasi hubungan dengan pendudukan Israel akan mendorong musuh Zionis untuk melakukan lebih banyak kejahatan dan lebih banyak pelanggaran terhadap rakyat Palestina," kata Barhoum.

Baca juga: Bahrain dan Israel Tanda Tangani Kerja Sama Bilateral di Manama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com