Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahrain dan Israel Tanda Tangani Kerja Sama Bilateral di Manama

Kompas.com - 19/10/2020, 07:43 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

MANAMA, KOMPAS.com - Seusai mendeklarasikan perdamaian, Bahrain dan Israel menandatangani perjanjian bersejarah tentang normalisasi hubungan diplomatik mereka di Manama, Bahrain, Minggu (18/10/2020).

Melansir kantor berita Bahrain, perjanjian tersebut mencakup hubungan ekonomi dan perdagangan, telekomunikasi, perdagangan layanan udara, pergerakan manusia, perbankan dan jasa keuangan, juga kerja sama antarkementerian luar negeri dan bidang-bidang lainnya yang saling menguntungkan.

Baca juga: Setelah UEA dan Bahrain, Oman dan Sudan Dikabarkan akan Berdamai dengan Israel

Selain itu, menurut Gulf News, para delegasi bertemu untuk membahas berbagai bidang tambahan untuk kerja sama potensial, termasuk penerbangan, perawatan kesehatan, teknologi, pariwisata, dan pertanian, serta membahas untuk merencanakan hubungan bilateral mereka.

Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari perjanjian pada 11 September lalu antara Bahrain dan Israel untuk membuka era kerja sama antara kedua negara.

Sebelumnya, delegasi masing-masing negara juga telah melakukan penandatanganan Deklarasi Perdamaian di Washington pada 15 September lalu.

Baca juga: Hamas Ancam Eskalasi Militer ke Israel karena Perjanjian Damai UEA, Bahrain dengan Israel

Bendera nasional Bahrain, Israel dan Amerika dilampirkan pada pesawat pembawa bendera Israel El Al yang akan menerbangkan delegasi Israel, ditemani oleh para ajudan AS, ke Bahrain untuk meresmikan hubungan dan memperluas kerja sama Teluk, di bandara Ben Gurion di Lod, dekat Telp. Aviv, Israel Minggu, 18 Oktober 2020. AP/Ronen Zvulun Bendera nasional Bahrain, Israel dan Amerika dilampirkan pada pesawat pembawa bendera Israel El Al yang akan menerbangkan delegasi Israel, ditemani oleh para ajudan AS, ke Bahrain untuk meresmikan hubungan dan memperluas kerja sama Teluk, di bandara Ben Gurion di Lod, dekat Telp. Aviv, Israel Minggu, 18 Oktober 2020.

Kunjungan bersejarah

“Ini benar-benar kunjungan bersejarah, untuk mulai membuka hubungan kedua negara, memiliki hubungan bilateral yang bermanfaat di kedua bidang,” kata Menteri Luar Negeri Bahrain, Abdullatif Al Zayani, dikutip Associated Press (AP) pada acara penandatanganan kesepakatan kerja sama.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan penasihat keamanan nasional Perdana Menteri Israel Meir Ben-Shabbat tampak memimpin delegasi.

“Hari ini kami membuat langkah formal pertama dalam mendekatkan hubungan antar-negara,” kata Ben-Shabbat. "Kami diterima dengan tangan terbuka, dengan kehangatan dan keramahan.”

Baca juga: Setelah UEA dan Bahrain, Trump Berharap Arab Saudi Berdamai dengan Israel

“Ini merupakan langkah penting dalam stabilitas kawasan, dalam membawa kemakmuran bagi semua orang di kawasan dan di negara-negara,” tambah Mnuchin.

Perjanjian Israel dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain telah menandai kemenangan diplomatik untuk pemerintahan Trump dan juga untuk Netanyahu.

Namun, kedua negara teluk itu mendapat kecaman keras dari orang-orang Palestina, yang telah lama mengandalkan pendirian Arab yang bersatu bahwa pengakuan terhadap Israel harus datang hanya setelah Palestina mencapai negara merdeka mereka sendiri.

Perjanjian tersebut mencerminkan pergeseran Timur Tengah, di mana kekhawatiran bersama tentang Iran dan peluang bisnis telah membayangi masalah Palestina.

Baca juga: Penerbangan Langsung UEA-Israel Akan Disepakati dalam Waktu Dekat

Palestina telah memutuskan hubungan dengan Gedung Putih, menuduhnya tidak adil terhadap Israel.

Para pejabat AS kini telah membina hubungan antara Israel dan negara-negara Arab, berharap dapat meningkatkan tekanan pada Palestina untuk mengurangi tuntutan di masa lalu soal pembicaraan damai.

Kelompok masyarakat sipil Bahrain dan tokoh-tokoh oposisi, yang telah menjadi sasaran tindakan keras selama bertahun-tahun terhadap perbedaan pendapat, juga menentang normalisasi dengan Israel.

Penerbangan El Al mendarat di Bandara Internasional Bahrain pada Minggu sore. Saluran televisi milik negara kerajaan tidak menayangkan siaran langsung.

Baca juga: Putus Asa Jika Trump Kembali Jadi Presiden, Palestina: Tuhan Tolong Kami

 

Kantor berita yang dikelola pemerintah Bahrain kemudian menerbitkan foto-foto kedatangan delegasi Israel tersebut, menyatakan bahwa para pejabat Israel ada di sana untuk menandatangani dokumen “membangun hubungan diplomatik antara kerajaan Bahrain dan negara Israel, di samping sejumlah nota kesepahaman di berbagai bidang kerja sama."

Sebelumnya, Mesir dan Yordania adalah dua negara Arab lainnya yang telah menandatangani perjanjian diplomatik dengan Israel, masing-masing pada tahun 1979 dan 1994.

Negara-negara Arab lainnya kemungkinan akan mengikuti, menurut seorang analis yang memperkirakan Sudan, Oman, dan Maroko yang akan menyusul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com