Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pawang Kebun Binatang Tewas Dimakan Kawanan Beruang di Depan Pengunjung

Kompas.com - 19/10/2020, 23:41 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

SHANGHAI, KOMPAS.com - Insiden mengerikan terjadi di kebun binatang China, di mana seorang pawang tewas dimakan kawanan beruang di depan para pengunjung.

Insiden itu dilaporkan terjadi di Taman Alam Liar Shanghai, pada Sabtu sore waktu setempat (17/10/2020) dengan videonya disebut menyebar di internet.

Dalam video yang sudah ditonton 658.000 kali di Weibo itu, nampak delapan ekor beruang hitam berkerumun di tepi kolam di mana mereka melakukan sesuatu.

Baca juga: Bangkai Beruang Zaman Es Masih Utuh di Siberia, Berusia Puluhan Ribu Tahun

Di rekaman, nampak seorang pengunjung berkata "Ada seseorang (di sana)." Sementara seseorang juga menimpali "Apa yang sedang terjadi?"

Dilansir The Sun Senin (19/10/2020), ekskavator yang tengah bekerja di dekatnya dikerahkan untuk membubarkan kawanan berkata itu.

Namun seperti diberitakan media pemerintah China Global Times, si pawang tidak berhasil terselamatkan. Pihak kebun binatang kemudian membenarkan kejadian itu.

Dikutip BBC, mereka menyampaikan permintaan maaf kepada pengunjung dan menyampaikan dukacita kepada si pawang. Namun tak menjelaskan kronologinya.

Pihak manajemen bergerak cepat dengan menutup fasilitas itu, mengembalikan uang wisatawan, dan "meningkatkan standar keselamatan mereka".

Baca juga: Seekor Anak Beruang yang 2 Kakinya Lumpuh Ditemukan di Area Perusahaan

Taman alam liar kemudian menerangkan mereka tengah menyelidiki insiden tersebut, dan berjanji bakal meningkatkan operasional keselamatan mereka.

Kabar ini kemudian menjadi perdebatan di "Negeri Panda", di mana ada netizen yang menyebut beruang itu hanya berperilaku seperti hewan liar pada umumnya.

Mereka menyarankan satu-satunya solusi yang bisa diambil oleh kebun binatang adalah "menutup tempat mereka dan membiarkan binatangnya bebas".

Sementara warganet yang lain menyalahkan manajemen dalam menerapkan protokol keselamatan, dan bersimpati terhadap pengunjung maupun keluarga korban.

Baca juga: Saat Liburan Keluarga, Seorang Ibu Diserang Beruang Liar Hitam Hingga Tewas

Insiden yang terjadi di Shanghai di mana ada pawang yang tewas karena dimakan sekelompok hewan buas bisa dikatakan terbilang langka.

Meski begitu, serangan yang dilakukan binatang terbilang umum. Meski dalam banyak kasus, pelakunya adalah si turis sendiri.

Pada 2017, seorang pria dilaporkan digigit beruang di drive-through taman alam liar China setelah mengabaikan papan peringatan.

Dia memutuskan membuka jendela mobilnya dan memberi makan si beruang, yang berdampak kepada tangannya diterkam.

Baca juga: AS Izinkan Pengeboran Minyak di Suaka Margasatwa Alaska, Beruang dan Rusa Kutub Makin Terancam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com