Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Armenia Luncurkan Rudal ke Kota Ganja di Azerbaijan, 6 Warga Sipil Tewas

Kompas.com - 17/10/2020, 08:22 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BAKU, KOMPAS.com – Setidaknya enam warga sipil tewas, termasuk dua anak-anak, dan 35 lainnya terluka setelah Armenia menyerang kota terbesar kedua Azerbaijan, Kota Ganja, dengan serangan rudal.

“Warga sipil terus diselamatkan dari puing-puing kehancuran oleh layanan darurat,” kata Asisten Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Hikmet Hajiyev, di Twitter pada Sabtu (17/10/2020).

Dia menambahkan serangan tersebut adalah serangan rudal yang disengaja dan tidak pandang bulu terhadap warga sipil sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency.

"Serangan rudal berbahaya dan kejam dari Armenia terhadap warga sipil di Ganja adalah tanda kelemahan dan keputusasaan kepemimpinan politik-militer Armenia dalam menghadapi kekalahannya di medan pertempuran," sambung Hajiyev.

Baca juga: Menlu AS: Armenia Harus Dapat Membela Dirinya Sendiri dari Azerbaijan

Dia berujar Kementerian luar negeri Armenia berusaha menyangkal tanggung jawab Armenia atas kejahatan perang. Dia juga menekankan bahwa Ganja jauh dari zona pertempuran.

"Seruan tidak bermoral untuk gencatan senjata kemanusiaan harus dilihat dari kejahatan perang Armenia ini," imbuh Hajiyev.

Menurut Badan Nasional Pekerjaan Ranjau Azerbaijan (ANAMA), rudal yang ditembakkan ke Ganja pada awalnya diidentifikasi sebagai Rudal Balistik Operatif-Taktis SCUD/Elbrus.

Hajiyev menambahkan lebih dari 20 rumah hancur menurut laporan awal.

Baca juga: Turki Bantah Kerahkan Pasukan Suriah untuk Azerbaijan Perang di Nagorno-Karabakh

“Sistem rudal baru telah dibawa ke Armenia. Segera mereka mulai menyerang warga sipil di kota-kota Azerbaijan dengan cara yang berbahaya dan kejam,” kata Hajiyev dalam twit terpisah.

Azerbaijan juga melaporkan tentara Armenia juga melancarkan serangan rudal ke Mingachevir.

Beruntungnya sistem pertahanan udara Azerbaijan berhasil mencegat dan menghancurkan rudal Armenia di kota itu pada Sabtu sekitar oukul 01.00 waktu setempat.

Jaksa Agung Azerbaijan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ada indikasi pembangkit listrik tenaga air di Mingachevir menjadi sasaran tentara Armenia.

Baca juga: Kisah Lansia Korban Perang Azerbaijan-Armenia: Saya Tidak Akan Pergi

Turki Mengecam Serangan Armenia

Juru bicara partai berkuasa di Turki, Omer Celik, menegaskan kembali dukungan Ankara untuk Azerbaijan dan mengutuk serangan Armenia.

“Armenia membunuh warga sipil sebagai negara nakal. Para pembunuh dan pendukungnya melanggar hukum. Serangan terhadap Ganja adalah kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Celik di Twitter.

Dia menambahkan serangan dan pembantaian tidak dapat dibiarkan begitu saja dan Armenia harus dihukum atas nama kemanusiaan dan hukum.

Juru Bicara Kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, mengatakan Armenia terus melakukan kejahatan perang bahkan di bawah gencatan senjata yang diumumkan.

Baca juga: Azerbaijan Klaim Hancurkan Situs Rudal yang Dipakai Armenia Serang Warganya

Kalin menyamakan aksi Armenia dengan apa yang dilakukan Yerevan pada 1992 di mana mereka membantai 600 warga sipil Azerbaijan.

“Seperti di Khojali, (Armenia) membunuh wanita, anak-anak, orang tua dan warga sipil tanpa pandang bulu. Armenia akan membayar tindakan dan pembunuhan yang melanggar hukum ini,” tulis Kalin di Twitter.

"Turki berdiri bersama Azerbaijan sampai akhir," tambahnya.

Baca juga: Korban Tewas Perang Armenia-Azerbaijan di Nagorno-Karabakh Capai 600 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com