Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tampil Lagi di Forum Internasional, Oslin Si Gadis Sumba Cerita Pengalamannya

Kompas.com - 13/10/2020, 20:09 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Persoalan anak tidak beda jauh

Sama halnya dengan Indonesia, anak-anak India juga menghadapi persoalan yang serupa di kala pandemi virus corona yang telah berlangsung 8 bulan ini.

Oslin yang mengutip perkataan Krish berujar, "Rata-rata perubahannya sama, masalah ekonomi, terus juga belajar online. Tapi kalau belajar online dia tidak menjelaskan secara spesifik"

"Menurut saya semua negara terdampak akibat Covid ini" dan semua negara memiliki permasalahan yang serupa, lanjutnya.

Namun Oslin bersyukur karena pemerintah Indonesia memberikan bantuan yang menurutnya cukup menunjang sistem belajar online. Contohnya dari pemerintah ada bantuan kuota belajar, dan dari sekolah ada pembagian kartu perdana Telkomsel bagi yang sangat membutuhkan.

"Kalau menurut saya sudah cukup, kalau memang untuk benar-benar belajar pasti cukup," kata Oslin anak bungsu dari empat bersaudara buah hati dari pasangan Talu Popo dan istrinya, Maria Ytu.

Ayahnya adalah guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di salah satu sekolah dasar, sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga biasa.

Baca juga: 20 Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh, Sumba Barat Berstatus Zona Hijau

Sementara itu Tira menerangkan, "Permasalahan yang dialami Indonesia hampir sama dengan negara-negara lain."

Itu terlihat dari hasil penilaian cepat World Vision Asia yang menunjukkan ada dua bagian dengan dampak pandemi sangat terlihat pada anak, yaitu livelihood dan education.

Education adalah perubahan pola belajar dari sekolah ke online, sedangkan dari sisi livelihood adalah kesulitan keluarga meraih pendapatan.

Hasil survei menyebutkan, 61 persen responden menyatakan matapencahariannya terdampak. Sebanyak 52 persen rumah tangga mengonsumsi makanan dengan gizi kurang, 32 persen keluarga kehilangan asetnya, dan 27 persen sulit mengakses pelayanan medis dasar.

Dari sisi perlindungan anak, 24 persen orangtua/pengasuh terpaksa memberlakukan hukuman fisik atau kekerasan emosional, 26 persen anak mengonfirmasi pengasuh berlakukan kekerasan fisik dan psikologis sebulan terakhir.

Sebanyak 47 persen orangtua/pengasuh kesulitan menghadapi perubahan perilaku anak mereka, 18 persen rumah tangga mengalami stres, dan 5 persen mengalami gangguan kesehatan mental.

Anak-anak juga rentan dipekerjakan dan mengalami pernikahan dini.

Menutup perbincangan, Oslin mengaku dapat banyak wawasan dari partisipasi keduanya di forum internasional.

Ia bisa belajar bahwa di negara lan juga mengalami dampak pandemo Covid-19 yang sama, tidak hanya di Indonesia saja.

Baca juga: Sony Terancam Tidak Bisa Pakai Nama PS5 di India

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com