Sama halnya dengan Indonesia, anak-anak India juga menghadapi persoalan yang serupa di kala pandemi virus corona yang telah berlangsung 8 bulan ini.
Oslin yang mengutip perkataan Krish berujar, "Rata-rata perubahannya sama, masalah ekonomi, terus juga belajar online. Tapi kalau belajar online dia tidak menjelaskan secara spesifik"
"Menurut saya semua negara terdampak akibat Covid ini" dan semua negara memiliki permasalahan yang serupa, lanjutnya.
Namun Oslin bersyukur karena pemerintah Indonesia memberikan bantuan yang menurutnya cukup menunjang sistem belajar online. Contohnya dari pemerintah ada bantuan kuota belajar, dan dari sekolah ada pembagian kartu perdana Telkomsel bagi yang sangat membutuhkan.
"Kalau menurut saya sudah cukup, kalau memang untuk benar-benar belajar pasti cukup," kata Oslin anak bungsu dari empat bersaudara buah hati dari pasangan Talu Popo dan istrinya, Maria Ytu.
Ayahnya adalah guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di salah satu sekolah dasar, sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga biasa.
Baca juga: 20 Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh, Sumba Barat Berstatus Zona Hijau
Sementara itu Tira menerangkan, "Permasalahan yang dialami Indonesia hampir sama dengan negara-negara lain."
Itu terlihat dari hasil penilaian cepat World Vision Asia yang menunjukkan ada dua bagian dengan dampak pandemi sangat terlihat pada anak, yaitu livelihood dan education.
Education adalah perubahan pola belajar dari sekolah ke online, sedangkan dari sisi livelihood adalah kesulitan keluarga meraih pendapatan.
Hasil survei menyebutkan, 61 persen responden menyatakan matapencahariannya terdampak. Sebanyak 52 persen rumah tangga mengonsumsi makanan dengan gizi kurang, 32 persen keluarga kehilangan asetnya, dan 27 persen sulit mengakses pelayanan medis dasar.
Dari sisi perlindungan anak, 24 persen orangtua/pengasuh terpaksa memberlakukan hukuman fisik atau kekerasan emosional, 26 persen anak mengonfirmasi pengasuh berlakukan kekerasan fisik dan psikologis sebulan terakhir.
Sebanyak 47 persen orangtua/pengasuh kesulitan menghadapi perubahan perilaku anak mereka, 18 persen rumah tangga mengalami stres, dan 5 persen mengalami gangguan kesehatan mental.
Anak-anak juga rentan dipekerjakan dan mengalami pernikahan dini.
Menutup perbincangan, Oslin mengaku dapat banyak wawasan dari partisipasi keduanya di forum internasional.
Ia bisa belajar bahwa di negara lan juga mengalami dampak pandemo Covid-19 yang sama, tidak hanya di Indonesia saja.
Baca juga: Sony Terancam Tidak Bisa Pakai Nama PS5 di India
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.