Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seumur Hidupnya Hanya Makan Sosis, Anak Ini Sembuh karena Hipnoterapi

Kompas.com - 12/10/2020, 19:08 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WALES, KOMPAS.com - Seingatnya, remaja bernama Ben Simpson yang berusia 15 tahun ini, dia hanya bisa makan sosis sehari-hari. 

Preferensi makanannya itu dimulai ketika sang ibu, Wendy Hughes mulai menyapihnya dari ASI. Sejak itu, dia mulai pilih-pilih makanan.

Dia ingat, dia hanya mau makan sosis dan air, baik itu untuk sarapan, makan siang sampai makan malam.

Hughes (55) mengatakan kepada media lokal SWNS bahwa dia kehabisan akal dan mencoba menghubungi seorang hipnoterapis bernama David Kilmurry.

Putranya, Ben rupanya mengalami sebuah kondisi klinis yang disebut gangguan asupan makanan terbatas yang dihindari (ARFID).

Baca juga: Cabuli, Bunuh, dan Ambil Perhiasan Bocah 5 Tahun, Pelaku: Saya Butuh Uang Beli Sosis dan Kopi

Menurut Hughes, karena gangguan itu, Ben hanya bisa makan sosis dan makanan lainnya dengan potongan kecil seperti kentang goreng. Hal itu berdampak pada perkembangan sosialnya.

"Di pesta-pesta, dia hanya akan duduk di sana, menangis atau menolak pergi ke tempat makanan," kenang Hughes.

"Jika kami pergi ke rumah seorang teman, dia tidak akan makan apa-apa," tambah Hughes. Dia akan mengatakan dia tidak lapar.

Sebelum menjalani perawatan dengan Kilmurry, Ben menghabiskan hingga empat atau lima sosis dalam satu kali makan, karena Hughes, yang tinggal bersama putranya di Swansea, Wales, menghabiskan sekitar 75 dollar AS per bulan untuk merek sosis khusus "bangers" tanpa kulit.

“Saya bosan membelinya,” kata Hughes. Sementara itu, kesehatannya mungkin menurun, yang ditunjukkan dengan seringnya “mengeluh bahwa dia lelah” dan banyak tertinggal di sekolah.

Baca juga: Tidak Pakai Masker, Pria Ini Dihajar Pakai Sosis

Hughes juga stres karena putranya tidak suka minuman ringan atau pun permen sekalipun.

Hughes mengaku harus sabar ketika meminta anaknya itu mencoba makanan lain. "Maukah kau mencoba makanan ini?" ujar Hughes ketika berusaha menyodorkan makanan lain ke putranya itu.

Mata ben hanya berkaca-kaca.

Sampai suatu hari seorang teman keluarga menyarankan agar bocah itu dihipnotis. Hughes pun menghubungi Kilmurry yang dia temukan kontaknya di Facebook. 

Karena pandemi mengharuskan sesi tatap muka langsung diubah menjadi virtual, Hughes sepakat. Mereka pun melakukan perawatan melalui virtual.

Baca juga: Australia Bunuh Jutaan Kucing Liar Pakai Sosis Beracun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com