Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump atau Biden? Para Dukun Ini Ramal Presiden AS Selanjutnya

Kompas.com - 11/10/2020, 21:26 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

LIMA, KOMPAS.com – Para dukun shaman di Peru mencoba meramal siapa yang akan menjadi presiden Amerika Serikat (AS) selanjutnya.

Dengan mengenakan pakaian warna-warni, asap dupa, bunga, foto calo presiden (capres) petahanan Donald Trump dan capres Joe Biden mereka memulai ritualnya.

Dilansir dari Reuters, para dukun shaman tersebut juga meniupkan instrumen dari cangkang Andes tradisional.

Baca juga: Disinformasi Covid-19: Dari Pengobatan Dukun hingga Merokok

Mereka lantas berseru “pachanaka” atau bisa diartikan “ibu bumi” agar pemilihan umum di AS berlangsung dengan damai, tanpa serangan atau sihir apa pun di antara dua capres.

Ritual tersebut berlangsung di sebuah ruangan bangunan tua dengan penerangan remang-remang di pusat kota Lima, Peru, pada September, dua bulan sebelum pemilihan umum AS dimulai pada 3 November.

Guru dukun shaman, Ana Maria Simeon, yang ikut dalam ritual tersebut saat ditanya Reuters secara pribadi mengaku memilih Biden.

Baca juga: Jika Terpilih Jadi Presiden, Joe Biden Akan Berjumpa dengan Kim Jong Un

“Itulah sebabnya kami membersihkannya (Biden) kami telah melihat bahwa mereka menyerangnya dengan sihir, dengan boneka hitam, dengan boneka voodoo mereka membayangi untuk mengeluarkannya,” kata dukun dengan kalung yang melilit lehernya.

Selama ritual, para dukun tersebut menggosok tanaman obat, buah-buahan, dan bahkan ular hidup pada foto kandidat Biden maupun Trump.

Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos pada September, Biden mengungguli Trump soal perolehan suara dari para responden.

Baca juga: Debat Kedua Capres AS Trump dan Joe Biden Dibatalkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com