Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Semalam Dirawat karena Positif Covid-19, Bagaimana Kabar Trump?

Kompas.com - 03/10/2020, 22:18 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Tim dokter Kepresidenan AS dijadwalkan memberi keterangan mengenai kondisi terbaru Presiden Donald Trump yang dirawat karena Covid-19.

Presiden 74 tahun itu sudah satu malam dirawat dir Rumah Sakit Militer Walter Reed di pinggiran Washington, sejak Jumat petang waktu setempat (2/10/2020).

Berdasarkan laporan media AS, dokter kepresidenan Sean Conley disebut bakal menggelar konferensi pers pukul 11.00 waktu Timur.

Baca juga: Trump Positif Covid-19, Media China: Dia Membayar Akibatnya

Dilansir BBC Sabtu (3/10/2020), sebelumnya di memorandumnya, Dr Conley menyatakan "dia senang melaporkan kondisi Trump baik-baik saja".

Selama menjalani perawatan, presiden ke-45 dalam sejarah "Negeri Uncle Sam" itu disebut tidak perlu mendapatkan bantuan oksigen.

Sebelum dia berangkat ke rumah sakit dengan Marine One, dia dilaporkan menerima suntikan racikan eksperimen untuk meredakan gejala Covid-19.

Trump menjadi sorotan setelah dalam kicauannya Kamis waktu setempat (1/10/2020), dia mengumumkan bersama istrinya, Melania Trump, mereka positif virus corona.

Kabar tersebut muncul beberapa saat setelah stafnya yang juga mantan Direktur Komunikasi Gedung Putih Hope Hicks, juga terpapar.

Para pemimpin dari seluruh dunia mengucapkan doa untuk kesembuhannya, termasuk yang terbaru adalah Presiden China Xi Jinping.

Berdasarkan pemberitaan People's Daily, Presiden Xi memberikan harapan agar Trump dan Melania cepat sembuh dari virus corona.

Media setempat memberitakan, presiden dari Partai Republik itu menderita demam tingkat rendah, di mana dia sempat berkicau "baik-baik saja, saya rasa".

Dengan kabar positif sang presiden muncul empat pekan sebelum Pilpres AS pada 3 November, beragam spekulasi pun bermunculan.

Di antaranya adalah bagaimana nasib kampanye yang sudah diagendakan, ataukah ada kemungkinan pemilihan bakal mengalami penundaan.

Kemudian jika nantinya kondisi Trump memburuk dan dianggap tak mampu memimpin, apa dia bakal mendelegasikan kekuasaan ke wakilnya, Mike Pence.

Baca juga: Orang Dekat Trump Positif Covid-19 Lagi, Kali Ini Manajer Kampanyenya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com