Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Format Debat Capres AS Akan Diganti, Ini Tanggapan Timses Trump dan Biden

Kompas.com - 01/10/2020, 19:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Akibat kekacauan yang terjadi di debat calon presiden Amerika Serikat (AS) pertama, format acara tersebut akan diganti.

Salah satu wacana aturan baru yang berada di daftar teratas adalah pemotongan suara mikrofon jika ada capres yang menyela omongan lawannya.

Tim sukses kedua capres yakni Donald Trump dan Joe Biden pun memberikan tanggapannya tentang wacana tersebut.

Baca juga: Debat Pertama Pilpres AS Kacau, Formatnya Akan Diganti

Direktur komunikasi kampanye Trump, Tim Murtaugh, menyebut kekacauan pada Selasa (29/9/2020) yang berubah jadi pertikaian verbal antara kedua capres sebagai "pertukaran ide bebas".

Ia mengkritik rencana aturan baru itu dengan berkata, "Mereka melakukannya karena orang mereka dihajar tadi malam."

"Presiden Trump adalah kekuatan dominan dan sekarang Joe Biden sedang mencoba bekerja dengan wasit."

"Mereka seharusnya tidak menggeser tiang gawang dan mengubah aturan di tengah permainan," lanjutnya dikutip dari BBC Kamis (1/10/2020).

Baca juga: Biden Sebut Insya Allah Saat Tanggapi Masalah Pajak Trump dalam Debat Capres AS Pertama

Sementara itu Kate Bedingfield wakil manajer kampanye Biden menuturkan, eks wapres Barack Obama tersebut akan berpartisipasi "di bawah aturan apa pun yang dikembangkan komisi untuk mencoba menahan kelakuan Donald Trump."

Sebuah jajak pendapat singkat tentang debat tersebut memberi Biden sedikit keunggulan, sedangkan survei lain menunjukkan 90 persen orang Amerika telah memutuskan siapa yang akan dipilih, dan debat itu mungkin hanya membuat sedikit perbedaan.

Dalam wawancara pertamanya setelah debat, moderator Chris Wallace mengatakan kepada New York Times, ini adalah "kesempatan terlewat yang megnerikan" dan dia "tidak pernah membayangkan akan keluar jalur seperti itu."

Baca juga: Komentari Debat Capres AS, Biden: Trump Aib Nasional

Penyiar berita di Fox News itu juga mendapat kecaman karena kesulitan mengendalikan perdebatan.

Namun CPD pada Rabu (30/9/2020) memujinya sebagai "profesional dan keterampilannya."

Komisi Debat Presiden (CPD) - badan nonpartisan yang telah menyelenggarakan debat presiden sejak 1988 - mengatakan akan segera mengumumkan aturan-aturan baru guna membantu moderator "menjaga ketertiban" dalam dua debat selanjutnya.

Baca juga: Pencarian Google Cara Pindah ke Kanada Warnai Debat Perdana Pilpres AS

Mereka berkata, debat pertama "memperjelas bahwa struktur tambahan harus ditambahkan ke format debat yang tersisa untuk memastikan diskusi berjalan lebih tertib".

Mengutip sumber informasi, CBS News melaporkan komisi akan menggunakan 48 jam ke depan guna menyusun pedoman dan aturan baru untuk debat capres kedua pada 15 Oktober di Miami, Florida.

Baca juga: Momen Menarik Trump dan Biden Bersilat Lidah dalam Debat Pertama Pilpres AS 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com