Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Tawarkan Jadi Tuan Rumah Pembicaraan Damai Perang Armenia-Azerbaijan

Kompas.com - 01/10/2020, 15:32 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

Seorang pejuang mengatakan kepada BBC Arab bahwa dia direkrut di Suriah utara minggu lalu dan dikirim melalui Turki untuk berperang dalam konflik tersebut.

Ilnur Cevik, penasihat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, menolak laporan itu sebagai "sama sekali tidak berdasar".

Baca juga: Azerbaijan dan Armenia Tolak Perundingan di Tengah Eskalasi Konflik

Konflik tersebut telah meningkatkan ketegangan antara sekutu NATO, Perancis dan Turki. Perancis adalah rumah bagi banyak orang keturunan Armenia sementara Turki secara tradisional mendukung sesama bangsa Turki, Azerbaijan.

Pada Rabu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menuduh Perancis mendukung pendudukan Armenia di Azerbaijan.

Kemudian, Macron membalas dengan mengkritik pernyataan itu sebagai "pesan suka berperang" dari Turki "yang pada dasarnya menghilangkan hambatan Azerbaijan dalam merebut kembali Nagorny Karabakh".

"Dan itu tidak akan kami terima," tambahnya.

Setelah Macron dan Putin mengadakan pembicaraan, Kremlin mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka telah membahas langkah-langkah masa depan yang dapat diambil oleh Kelompok Minsk dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) untuk membantu menyelesaikan konflik.

Grup Minsk didirikan pada 1992 dan diketuai oleh Perancis, Rusia, dan AS.

Baca juga: Armenia Tuding Jet Tempur Mereka Dijatuhkan Turki di Nagorny Karabakh

Fakta kunci Nagorny Karabakh

Nagorny Karabakh adalah wilayah pegunungan dengan luas sekitar 4.400 km persegi (1.700 mil persegi).

Secara tradisional, wilayah ini dihuni oleh orang-orang Armenia Kristen dan Muslim Turki.

Pada masa Soviet, Nagorny Karabak menjadi wilayah otonom di dalam republik Azerbaijan dan diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan. Namun, mayoritas penduduknya adalah etnis Armenia.

Nagorny Karabakh adalah wilayah yang memproklamirkan memiliki otoritas sendiri, tapi tidak diakui oleh anggota PBB mana pun, termasuk Armenia

Diperkirakan 1 juta orang mengungsi akibat perang pada 1988-1994, dan sekitar 30.000 orang tewas.

Pasukan separatis merebut beberapa wilayah ekstra di sekitar kantong di Azerbaijan.

Kebuntuan konflik di Nagorny Karabak sebagian besar terjadi sejak gencatan senjata 1994.

Turki secara terbuka mendukung Azerbaijan. Sementara, Rusia yang mendukung Armenia memiliki pangkalan militer di sana.

Baca juga: Azerbaijan-Armenia Saling Tuding Kerahkan Artileri Berat dalam Pertempuran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com