Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Tuduhan Berikan Pelatihan Teroris, Iran: Itu Skenario Tidak Berharga

Kompas.com - 29/09/2020, 21:40 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran pada Selasa (29/9/2020), membantah tuduhan Arab Saudi, yang menyebutkan mereka memberikan pelatihan pembuatan bahan peledak kepada teroris yang ditangkap oleh otoritas Arab Saudi pada 23 September lalu.

Sehari sebelumnya (28/9/2020), Arab Saudi mengatakan bahwa mereka telah menangkap 10 orang pada awal bulan ini, dan menyita senjata serta bahan peledak dari persembunyian teroris yang telah menerima pelatihan dari Pengawal Revolusi elit Iran.

Laporan itu diungkapkan oleh Seorang Juru Bicara Keamanan Arab Saudi, Senin (28/9/2020), sebagaimana dilansir dari The National.

Baca juga: Gerebek Persembunyian Teroris, Arab Saudi Tuduh Iran Pelatihnya

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Presidensi Keamanan Negara menyatakan, 3 dari mereka yang ditahan telah menerima pelatihan di Iran oleh Garda Revolusi Iran pada Oktober 2017 tentang pembuatan bahan peledak.

Presidensi Keamanan Negara diawasi oleh Raja Arab Saudi dan Putra Mahkota.

Pernyataan Presidensi Keamanan Negara tersebut juga menyebutkan bahwa senjata dan bahan peledak telah disita di sebuah rumah dan peternakan.

Baca juga: Pria di Iran Klaim Punya Kemampuan Telekinetik, Semua Benda Bisa Menempel dengan Kekuatan Pikiran

Tempat persembunyian itu dibobol oleh pasukan keamanan pada 23 September. Sejumlah senjata seperti senapan dan pistol disita di dua lokasi, kata badan keamanan itu.

Badan keamanan tidak memberikan lebih banyak detail atau bukti lebih lanjut mengenai tempat persembunyian tersebut, seperti di mana lokasi tempat persembunyian itu.

Baca juga: Jari Remaja Pencuri di Iran Akan Dipotong, Asosiasi Medis Dunia Mengecam

Identitas mereka yang ditahan juga belum terungkap karena penyelidikan masih berlangsung.

"Tuduhan berulang dan tidak berharga dari para penguasa Saudi bukanlah cara bagi Riyadh untuk mencapai tujuannya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, seperi yang dilansir dari Reuters pada Selasa.

Kemudian, Khatibzadeh melanjutkan dengan berkata, "Rekomendasi kami adalah bahwa Arab Saudi lebih baik memilih jalan kejujuran dan kebijaksanaan daripada skenario yang tidak berharga."

Baca juga: Iran Murka, Sebut AS Biadab atas Sanksi yang Telah Dijatuhkan

Iran dan musuh regional utamanya, Arab Saudi, telah terlibat dalam perang proksi di seluruh wilayah Timur Tengah, dari Suriah hingga Yaman.

Amerika Serikat dan Arab Saudi telah menyalahkan serangkaian serangan terhadap kepentingan minyak di negara Teluk kepada Iran, sejak tahun lalu. Teheran membantah semua tuduhan itu.

Baca juga: Iran dan Rusia Bahas Kerja Sama Produksi Vaksin Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com