Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Corona di Universitas, 1.700 Mahasiswa di Manchester Diminta Karantina Mandiri

Kompas.com - 26/09/2020, 17:11 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Sky News

LONDON, KOMPAS.com - 1.700 mahasiswa di Manchester, Inggris diminta untuk mengisolasi diri setelah kasus infeksi Covid-19 ditemukan setidaknya di 32 universitas di Inggris dan salah satunya kasus dugaan infeksi.

Sebanyak 1.700 mahasiswa di Manchester diminta untuk mengisolasi diri setelah 127 mahasiswa positif terinfeksi virus corona.

Jumlah mahasiswa itu berasal dari Kampus Birley dan Cambridge Halls di Universitas Metropolitan Manchester. Mereka diminta untuk tetap berada di kamar masing-masing selama 14 hari meski tidak punya gejala sama sekali.

Dari seluruh wilayah Inggris, setidaknya sebanyak 32 universitas telah mengonfirmasi kasus infeksi virus corona di mana salah satunya masih dalam dugaan.

Lebih dari 510 kasus telah diidentifikasi dari seluruh mahasiswa dan staf universitas sejak dibuka kembali, menurut data yang dikumpulkan oleh Sky News, Jumat (25/9/2020).

Baca juga: Kasus Infeksi Covid-19 Meningkat, London Bersiap Lockdown Lagi

Di Manchester, persatuan mahasiswa mengatakan bahwa insiden itu adalah "musibah terbaru dalam sepekan terakhir di mana wabah Covid-19 telah diprediksi akan menyebabkan malapetaka di seluruh kampus Inggris."

Sekretaris Umum Jo Grady mengatakan, "Kami memperingatkan bulan lalu soal aktivitas ribuan mahasiswa di seluruh negeri dan kini sudah tiba waktunya untuk melakukan tindakan penting dari pihak kementerian dan universitas untuk melindungi staf dan mahasiswa."

"Universitas Metropolitan Manchester telah mengubah pengajaran online hanya untuk mahasiswa yayasan dan mahasiswa tingkat pertama, menunjukkan absurditas total dari posisi saat ini yang mencoba melanjutkan pembelajaran campuran."

Anggota Dewan Bev Craig, anggota eksekutif bidang kesehatan dan kesejahteraan orang dewasa Dewan Kota Manchester mengatakan, 

"Ini jelas sangat sulit bagi semua pemuda yang terlibat dan kami akan bekerja dengan universitas dan layanan publik lainnya untuk memastikan bahwa mahasiswa yang terdampak akan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan."

Baca juga: Ratusan Pengunjuk Rasa di London Sebut Masker sebagai Pengontrol Pikiran

"Mahasiswa adalah bagian penting dari kota kami, dan sebagai bagian dari rencana kami, kami berharap jumlah mahasiswa dapat meningkat saat mereka kembali ke kota."

Tingkat penyebaran Covid-19 di Manchester sekitar 185,6 per 100.000 orang dalam seminggu hingga 22 September kemarin, ketika 1.026 orang yang menjalani tes tercatat positif.

Angka itu hampir dua kali lipat dari minggu sebelumnya, ketika tingkat infeksi adalah 93,2 per 100.000, dengan 515 kasus infeksi.

Sir Ed Davey, pemimpin Demokrat Liberal, menyalahkan "ketidakmampuan" pemerintah atas wabah yang terjadi di universitas.

Mantan menteri kabinet itu mengatakan perubahan mendadak pada cara mengerjakan hasil ujian telah mengakibatkan masuknya jumlah mahasiswa yang mendaftar di universitas tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com