Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Keluar dari Daftar Terorisme AS, Sudan Ditodong Normalisasi Hubungan dengan Israel

Kompas.com - 25/09/2020, 23:27 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KHARTOUM, KOMPAS.com - Sudan menghadapi tawaran untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, saat tengah berupaya untuk keluar dari daftar terorisme Amerika Serikat (AS) yang telah menghambat ekonominya.

Melansir Reuters pada Jumat (25/9/2020), 3 sumber yang mengetahui materi langkah Sudan mengatakan bahwa terlepas dari negosiasi yang alot dengan AS dalam setahun belakangan untuk keluar dari daftar terorisme, Sudan mendapatkan tuntutan berdamai dengan Israel sebagai syarat.

Namun, 3 pejabat pemerintah Sudan mengatakan kepada Reuters bahwa Sudan menolak keterkaitan antara 2 persoalan tersebut, keluar dari daftar terorisme AS dan normalisasi dengan Israel.

Sementara, Presiden AS Donald Trump telah menggembar-gemborkan dirinya sebagai pembawa perdamaian bersejarah dalam jalur kampanye, dengan skenario perdamaian negara-negara Arab dengan Israel, termasuk Sudan.

Penunjukan Sudan sebagai negara pendukung terorisme berawal dari penguasanya yang digulingkan, Omar al-Bashir.

Semenjak itu, AS mempersulit pemerintah transisi baru Sudan untuk mengakses keringanan hutang dan pembiayaan luar negeri yang sangat dibutuhkan.

Baca juga: Setelah UEA dan Bahrain, Oman dan Sudan Dikabarkan akan Berdamai dengan Israel

Inflasi yang meroket di Sudan dan anjloknya mata uang telah menjadi tantangan terbesar bagi stabilitas pemerintahan transisi Perdana Menteri Abdalla Hamdok.

Banyak warga Sudan berpendapat pemberlakuan AS sudah diberlakukan pada 1993, karena AS percaya rezim Bashir mendukung kelompok-kelompok militan, tapi sekarang menurut mereka tidak layak lagi aturan yang mempersulit finansial Sudan, karena Bashir sudah dilengserkan tahun lalu.

Sementara, Sudan juga telah lama bekerja sama dengan AS dalam penanggulangan terorisme.

"Sudan telah menyelesaikan semua persyaratan yang diperlukan," kata seorang pejabat Sudan kepada Reuters pada Kamis (24/9/2020).

"Kami berharap (Sudan) segera dihapus dari daftar (terorisme)," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan dalam sebuah surat kepada Kongres pekan lalu bahwa pemerintah ingin menghapus Sudan dari daftar pada Oktober.

Namun, Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri menolak berkomentar ketika ditanya tentang status negosiasi Sudan terhadap daftar terorisme AS tersebut.

Baca juga: China Beri Bantuan Pangan 3.000 Ton Lebih Beras untuk Sudan Selatan

Contoh negara teluk

Dalam pembicaraan dengan kepala militer Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan pekan ini, para pejabat AS mengindikasikan mereka ingin Khartoum meniru langkah Uni Emirat Arab dan Bahrain untuk membuka hubungan dengan Israel, kata 2 sumber AS dan 1 sumber yang berbasis di negara Teluk.

Amerika Serikat juga telah menawarkan pembangunan dan bantuan kemanusiaan kepada Sudan, kata sumber yang berbasis di AS dan Teluk.

"Sudan menjelaskan kepada pihak Amerika bahwa tidak ada hubungan antara mengeluarkan Sudan dari daftar teror dan menjajaki hubungan dengan Israel," kata sumber pemerintah Sudan, mengulangi pesan dari Hamdok kepada Pompeo bulan lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com