Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Autis 13 Tahun Ditembak Polisi, Terdengar 10 Kali Tembakan

Kompas.com - 22/09/2020, 08:20 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Fox13

SALT LAKE, KOMPAS.com – Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun dengan autisme, Linden Cameron, dari Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat (AS) ditembak oleh polisi.

Polisi Salt Lake City telah merilis rekaman kamera yang dikenakan petugas dalam insiden yang terjadi pada 4 September tersebut.

Dilansir dari Fox13, Senin (21/9/2020), kejadian bermula ketika ibu korban menelepon 911 untuk memberi tahu bahwa putranya di luar kendali.

Dia meminta bantuan untuk membawa putranya ke rumah sakit. Polisi merepons dan menuju ke rumah Cameron.

Baca juga: Pria Autis Palestina Ditembak Mati Polisi, PM Israel Sebut Itu Tragedi

Sesampainya di sana, ibu Cameron mengatakan kepada polisi jika dia mungkin membawa senjata api replika.

Dia juga memberi tahu mereka bahwa putranya sebelumnya mengancam akan menembak salah satu rekan kerjanya.

"Saya tidak percaya itu senjata sungguhan," kata ibu Cameron kepada petugas.

Namun petugas polisi mengatakan mereka harus memperlakukan Cameron seolah-olah membawa senjata api sungguhan.

Setelah itu, polisi mengejar Cameron dan memerintahkannya untuk menunjukkan tangannya lau bertiarap.

Baca juga: Pria Autis di Palestina Ditembak Mati, Menhan Israel Minta Maaf

Terdengar setidaknya 10 kali letusan senjata api milik polisi tersebut. Penembakan itu terjadi sekitar pukul 22.00 waktu setempat.

Tidak jelas dari rekaman itu jika Cameron mengacungkan senjata.

"Aku merasa tidak enak badan. Katakan pada ibuku aku mencintainya,” terdengar suara Cameron setelah ditembak.

Cameron lalu dibawa ke rumah sakit dengan banyak luka. Pada hari penembakan tersebut, saudara laki-laki bocah itu menulis di Twitter bahwa Cameron dalam kondisi stabil.

"Sebagai anggota komunitas ini, dan sebagai ibu dari seorang anak laki-laki berusia 14 tahun, saya sangat sedih dan frustrasi," kata Wali Kota Salt Lake City Erin Mendenhall dalam pernyataan yang dibuat sebelum video itu dirilis.

Baca juga: Video Polisi Disergap dan Ditembak di Dalam Mobil, Trump Berang

"Penembakan ini adalah tragedi lain. Ini adalah tragedi bagi anak laki-laki ini, ibunya, keluarga, dan individu yang memiliki masalah kesehatan mental akut,” lanjut Mendenhall.

Polisi mengumumkan penyelidikan akan dilakukan segera dan merilis video bodycam 10 hari kerja setelah kejadian, sesuai kebijakan kepolisian.

Mendenhall mengumumkan langkah-langkah baru dalam transparansi untuk memungkinkan publik merasa percaya pada para pejabatnya.

Langkah tersebut termasuk merilis video bodycam kepada publik secara online tanpa memerlukan permintaan catatan pemerintah.

"Kami berada di awal evolusi dalam cara kota kami menangani keselamatan publik. Dan melalui pekerjaan ini, kami akan tinggal di Salt Lake City yang berbeda yang lebih aman untuk penduduknya dan untuk petugas yang melayani dan melindungi mereka," kata Mendenhall.

Baca juga: Misteri Sopir-sopir Mobil Mewah AS Ditembak Mati, Setelah Maserati Kini BMW

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com