Sumber-sumber keamanan mengatakan, sebagian besar serangan dilakukan oleh hacker dari China dan Rusia, seringkali dari organisasi negara, tapi juga oleh organisasi kriminal dan universitas yang memperdagangkan data yang diretas.
Mereka melanjutkan, serangan yang tertuju ke pencurian data-data di Spanyol dilakukan oleh hacker China.
Sampai berita ini diunggah CNI belum mengomentari laporan tersebut.
Baca juga: Teman Sekelasnya Positif Covid-19, Putri Mahkota Spanyol Dikarantina
Sebelumnya pada Juli pengadilan di negara bagian Washington, Amerika Serikat (AS), mendakwa dua warga negara China yang mencuri data-data dari ratusan komputer di seluruh dunia dalam jumlah terabyte.
Beberapa kasusnya atas nama lembaga-lembaga pemerintah China.
Peretasan, yang terjadi lebih dari satu dekade, baru-baru ini menyasar rentannya sistem perusahaan yang mengembangkan vaksin Covid-19, teknologi pengujian, dan perawatan, kata Departemen Kehakiman AS.
Spanyol adalah salah satu dari 11 negara yang disebutkan dalam dakwaan tersebut sebagai sasaran serangan.
Baca juga: Trump: April 2021 Semua Warga AS Sudah Dapat Vaksin Corona
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.