Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Mereda, Kasus Infeksi Harian di Singapura Sentuh Angka Terendah dalam 6 Bulan

Kompas.com - 18/09/2020, 10:20 WIB
Ericssen,
Miranti Kencana Wirawan

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Kabar baik kembali datang dari negeri “Singa”. Kasus harian Covid-19 di Singapura menyentuh angka terendah dalam 6 bulan terakhir.

Data terbaru yang diberitakan Kementerian Kesehatan Singapura (MOH), Kamis malam (17/9/2020) melaporkan 18 kasus baru.

Angka ini terendah sejak 17 kasus pada 16 Maret. Dari 18 kasus, 1 kasus adalah kasus komunal atau community cases dan 2 adalah kasus impor. Sisanya 15 adalah kasus dari asrama pekerja asing.

Baca juga: Kabar Baik Virus Corona, Singapura Catatkan Nol Kasus Komunal Pertama dalam 75 Hari

Kasus infeksi komunal hanya dihitung dari kasus di masyarakat Singapura, tanpa memasukkan kasus di asrama pekerja asing. Rataan kasus komunal dalam seminggu terakhir turun dari 2 kasus menjadi 1 kasus.

Dua kasus impor berasal dari pemegang izin kerja di Singapura yang baru pulang dari Prancis dan India.

Seluruh 18 kasus adalah kasus asitomatik atau tidak menunjukan gejala-gejala terjangkit virus dari kota Wuhan, China itu. MOH berhasil mengidentifikasi penderita melalui pemeriksaan regular.

Meredanya Covid-19 di Singapura

Kurva virus corona di Singapura terus mengalami penurunan sejak fase 2 memasuki new normal (tatanan hidup baru) sejak 19 Juni.

Total kasus Covid-19 Singapura saat ini adalah 57.532 di mana 57.024 pasien atau 99,12 persen telah pulih total.

Hanya 43 pasien atau 0,07 persen yang masih dirawat di rumah sakit. Tidak ada pasien yang menjalani perawatan intensif di ruang ICU.

Sebanyak 423 pasien atau 0,74 persen menjalani isolasi atau penyembuhan mandiri di sejumlah fasilitas pemulihan.

Angka kematian konsisten salah satu yang terendah di dunia yaitu 27 pasien atau 0,05 persen.

Stabilnya angka virus corona di Singapura mendorong pemerintah untuk mengumumkan lebih banyak kelonggaran.

Baca juga: Manipulasi Saham di Singapura, Kris Wiluan Eks Orang Terkaya RI Terancam Penjara 7 Tahun

Kebijakan terbaru adalah mengizinkan digelarnya acara eksibisi atau konferensi dengan jumlah peserta yang lebih banyak mulai 1 Oktober mendatang.

Saat ini peserta kegiatan-kegiatan bisnis berskala besar dibatasi 50 orang. Mulai bulan depan angka ini akan dinaikan menjadi maksimum 250 hadirin.

Kehidulan sehari-hari di Singapura menurut pemantauan Kompas.com memang sudah terlihat normal seperti sedia kala. Keramaian terlihat di tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan, taman, fasilitas olahraga, dan sejumlah tempat wisata.

Pemerintah Singapura juga mengumumkan pembagian voucher wisata sebesar 100 Dollar Singapura atau sekitar Rp 1 juta kepada seluruh warganya yang berusia 18 tahun ke atas.

Voucher yang dapat digunakan untuk tur, staycation serta membeli tiket atraksi itu, akan mulai dapat digunakan pada Desember mendatang hingga Juni 2021.

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Singapura, Chan Chun Sing mengatakan, langkah tersebut diambil guna menggairahkan kembali industri pariwisata yang telah terpukul oleh pandemi Covid-19.

Baca juga: Berencana ke Singapura Saat Pandemi? Pemerintah di Sana Siapkan Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com