Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Membayar Vaksin Corona Sebelum Diproduksi, Duterte: Anda Gila

Kompas.com - 15/09/2020, 15:17 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyebut perusahaan farmasi Barat gila jika mereka meminta Filipina membayar vaksin virus corona sebelum memproduksinya.

Hal itu diungkapkan Duterte dalam pidato yang disiarkan secara publik sebagaimana dilansir dari Coconuts, Selasa (15/9/2020).

“Negara lain, mereka menginginkan uang muka sebelum mereka mengirimkan vaksin. Jika itu masalahnya maka setiap orang Filipina akan mati… sebaiknya kita berciuman sekarang untuk membuatnya lebih mudah," kata Duterte.

Dia mengatakan lebih suka membeli vaksin Covid-19 dari Rusia dan China dan percaya bahwa vaksin dari kedua negara itu "sebaik yang ada di pasar”.

Baca juga: Usai Diampuni Duterte, Marinir AS Pembunuh Transgender Dideportasi Filipina

Duterte juga menuduh perusahaan Barat terobsesi meraup keuntungan.

"Anda memberi tahu saya bahwa belum ada vaksin, belum ada yang final, dan Anda ingin kami memesan dengan menyetorkan uang. Anda pasti gila,” kata Duterte.

Dia menambahkan undang-undang (UU) pengadaan barang di Filipina juga tidak mengizinkan pemerintah membeli sesuatu yang “tidak ada”.

Bulan lalu, Kementerian Kesehatan Filipina mengatakan sedang bernegosiasi setidaknya dengan 16 perusahaan yang sedang mengembangkan vaksin Covid-19.

Baca juga: Duterte Ampuni Marinir AS yang Bunuh Transgender di Filipina

Sebelum Duterte melontarkan pernyataan tersebut, Kementerian Sains dan Teknologi Filipina mengatakan bahwa pemerintah telah menandatangani perjanjian dengan lima perusahaan farmasi yang akan mengizinkan Filipina untuk mengakses penelitian mereka.

Kelima perusahaan itu adalah Seqirus dari Australia, Sinovac dan Sinopharm dari China, Gamaleya dari Rusia, dan Adimmune dari Taiwan.

Kecuali Sinopharm, semua pabrikan tertarik untuk mengadakan uji klinis di Filipina.

Sementara itu, vaksin virus corona yang telah diumumkan Rusia, Sputnik V, akan dilakukan uji klinis serentak pada November tahun ini di Manila, Filipina dan Moskwa, Rusia.

Di sisi lain, pada Senin Filipina mencatatkan 265.888 kasus virus corona yang dikonfirmasi dengan 4.630 kematian dan 207.504 pemulihan.

Baca juga: Duterte Bakal Disuntik Vaksin Covid-19 Buatan Rusia pada Mei 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com