NGABE-BUGLE, KOMPAS.com - Polisi di Panama sedang menyelidiki kuburan massal yang mereka yakini berisi mayat orang-orang yang dibunuh oleh sekte agama.
Para penyidik mengawasi pemindahan sisa tulang-belulang dari lokasi tersebut, yang terletak di wilayah adat Ngäbe-Buglé.
Pada Januari, sebuah kuburan berisi tujuh jenazah ditemukan tak jauh dari sana.
Baca juga: 1.500 Kerangka Manusia Ditemukan dalam Kuburan Berbentuk Lubang di Jepang
Para korban dikaitkan dengan satu sekte agama yang diyakini melakukan pengusiran setan dengan cara kekerasan.
Jaksa penuntut umum Azael Tugri mengatakan, para penyidik harus mendaki gunung selama 10 jam untuk mencapai kuburan massal itu yang berada di dekat sungai.
Lokasi tersebut berjarak sekitar 350 kilometer dari ibu kota, Panama City.
Baca juga: Heboh, Kuburan Massal Diduga Berisi Perwira Militer Korban Pembantaian Ditemukan di Sudan
"Pada saat ini, tidak mungkin menentukan jenis kelamin atau jumlah orang (yang ditemukan di dalam kuburan)," ujarnya kepada media lokal.
Semua jenazah dibawa ke kamar mayat di provinsi Chiriqui tempat mereka akan diperiksa secara forensik, kata kantor jaksa penuntut umum dalam sebuah pernyataan.
Awal pekan ini polisi menangkap orang yang diduga sebagai sekte Cahaya Baru Ilahi dalam kaitan dengan penemuan kuburan massal pada Januari.
Baca juga: Pembantaian Muslim di Srebrenica, Kuburan Massal Baru Masih Ditemukan
Kuburan tersebut - yang berisi mayat seorang perempuan hamil, lima anaknya, dan seorang remaja - ditemukan setelah tiga warga desa yang ditawan oleh sekte itu melarikan diri ke rumah sakit, kata jaksa waktu itu.
Polisi kemudian menggerebek komunitas itu dan berkata mereka menemukan seorang perempuan telanjang, golok, pisau, dan seekor kambing yang dikurbankan dalam sebuah tempat ibadah.
Mereka berkata sekte tersebut telah mengincar warga setempat, melakukan pengusiran setan yang melibatkan pemukulan dan penyiksaan.
Sebanyak 15 orang yang ditawan oleh kelompok agama tersebut telah dibebaskan.
Baca juga: Memilukan, Anjing Ini Gali Kuburan untuk Hidupkan Lagi Anaknya yang Mati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.