Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tahun Beli Tiket Pesawat yang "Delay", Ibu Ini Raup Uang Rp 6 Miliar

Kompas.com - 14/09/2020, 16:53 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang wanita berusia 45 tahun dari China dikabarkan telah menipu perusahaan asuransi sebesar 3 juta yuan (Rp 6,5 miliar,) dengan membeli tiket pesawat yang delay (tertunda penerbangannya).

Aksi penipuan tersebut dilakukannya sejak 2015 sampai 2019, dengan membeli asuransi pada penerbangan yang dia prediksi akan tertunda.

Wanita yang hanya disebut dengan nama marga Li itu menggunakan 20 identitas termasuk miliknya sendiri, untuk mencairkan uang dari hampir 900 polis asuransi.

Baca juga: Pria Inggris Pukul Wanita Afrika di Dalam Pesawat, Penumpang Heboh

Diberitakan World of Buzz pada Senin (15/6/2020), Li tidak pernah ikut terbang dengan tiket yang dibelinya, tapi karena dia pernah bekerja di industri penerbangan, dia punya kenalan orang dalam yang tahu penerbangan mana yang akan ditunda.

Li kemudian akan membeli tiket untuk penerbangan yang mungkin akan ditunda atau dibatalkan, dan akan mengklaim "kerugian" dari perusahaan asuransi.

Aturan itulah yang dimanfaatkan Li sebagai celah dalam menjalankan aksinya, tapi tak dijelaskan secara detail bagaimana ia bisa melakukannya berulang kali sampai bertahun-tahun.

Baca juga: Setelah AS, Giliran Pesawat Norwegia yang Dicegat MiG-31 Rusia

Jika dia tahu penerbangan yang dipesannya tidak akan ditunda, dia akan coba mengembalikan tiket untuk mengurangi kerugiannya.

Kemudian untuk menghindari deteksi pihak berwenang, dia hanya akan mengeluarkan sekitar 30 polis asuransi dari maksimal 40 yang diizinkan per identitas.

Di satu kesempatan Li dapat mengklaim total 100.000 yuan (Rp 218 juta) dengan 5 identitas berbeda.

Baca juga: Rusia Kerahkan 8 Jet Tempur untuk Hadapi 3 Pesawat Pembom B-52 AS

Polisi telah menangkap Li pada 29 April tahun ini dan menggeledah rumahnya.

Mereka berhasil mengamankan banyak barang bukti di komputernya. Polisi mengatakan, Li memalsukan informasi dan dokumen tentang penundaan penerbangan, untuk menipu perusahaan asuransi dalam jumlah besar.

Setelah insiden tersebut banyak perusahaan asuransi menutup celahnya dengan memasukkan klausul tambahan, yang pada dasarnya tidak akan membayar klaim asuransi jika tertanggung tahu di waktu pembelian tiket bahwa penerbangan akan ditunda.

Baca juga: Pesawat Pun Bermasker Ketika Mendarat di Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com