MINSK, KOMPAS.com - Lima minggu telah berlalu sejak Komisi Pemilihan Umum Pusat Belarus mengumumkan bahwa Presiden Alexander Lukashenko menang dalam pemilihan presiden.
Pemimpin yang sering digambarkan sebagai diktator terakhir Eropa itu, diumumkan menang dengan 80,23 persen suara.
Namun, dalam pekan-pekan selanjutnya, masyarakat melakukan aksi protes berturut-turut, yang percaya pemungutan suara telah dicurangi.
Aparat negara kemudian melakukan tindakan keras dalam menghadapi protes massa, disusul dengan menghilangnya 3 tokoh oposisi yang semuanya perempuan di tengah masyarakat.
Melansir CNN pada Selasa (8/9/2020), media pemerintah Belarus mengatakan bahwa pada hari ini Maria Kolesnikova, seorang tokoh oposisi utama, telah ditahan di sisi perbatasan Belarus antara Ukraina dan Belarus.
Pernyataan itu dibuat oleh Pengawas Perbatasan Belarus, dan disiarkan di TV pemerintah.
Baca juga: Ratusan Demonstran Ditangkap Aparat di Belarus
"Hilangnya para kandidat menunjukkan tanpa diragukan lagi kebrutalan rezim ini dan betapa pentingnya masyarakat internasional tidak kehilangan minat pada peristiwa mengerikan yang telah terjadi sejak pemilu," kata Tom Tugendhat, ketua Komite Urusan Luar Negeri Inggris kepada CNN.
Kolesnikova bergabung dengan sesama kandidat oposisi Svetlana Tikhanovskaya dan Veronika Tsepkalo untuk menghadapi Lukashenko dalam pemilihan setelah beberapa kandidat oposisi dilarang mencalonkan diri atau dipenjara.
Tikhanovskaya dan Tsepkalo meninggalkan Belarus segera setelah pemilu, sementara Kolesnikova tetap tinggal dan berbicara menentang hasil tersebut.
Dia mengatakan kepada CNN dalam sebuah wawancara pada 13 Agustus bahwa Lukashenko "harus menerima bahwa rakyat Belarus tidak menyukainya dan tidak suka dia tetap menjadi Presiden Belarus."
Baca juga: Minggu Kelima Demo Anti-rezim Lukashenko, Massa Bawa Bendera Lama Belarus
Franak Viacorka, rekan non-residen di Dewan Atlantik dan jurnalis yang berbasis di Belarus, mengatakan bahwa setelah pemilu, "pihak berwenang berusaha melakukan segalanya untuk memecah belah oposisi untuk tidak membiarkan semua kekuatan dan partai bersatu di sekitar Tikhanovskaya."
Ketakutan terbesar dari pemimpin yang telah menjabat sejak 1994 ini adalah Rusia dan Barat membuka pembicaraan dengan pihak oposisi.
"Jadi, dia melakukan yang terbaik untuk melumpuhkannya," ujar Viacorka.
Kolesnikova menghilang di pusat Minsk pada Senin (7/9/2020). Dua rekannya dari Dewan Koordinasi, kelompok oposisi utama Belarus juga menghilang tak lama kemudian.
Rekan-rekannya melewati pos pemeriksaan Alexandrovka ke Ukraina pada pukul 4 pagi waktu setempat, menurut Pengawasan Perbatasan Belarus.