Ia ditemani staf kedutaan kemudian naik pesawat dari Bejing ke Shanghai Senin untuk menunggu pesawat ke Sydney.
Sementara wartawan AFR Mike Smith juga ditanyai Senin malam, setelah meminta perlindungan di konsulat Australia di Shanghai.
AFR juga mengusahakan agar dia bisa keluar dari China.
Baca juga: Wartawan Hong Kong Tolak Laporan soal Penembakan Jurnalis Indonesia Veby Mega Indah
Setelah tiba di Sydney, Bill mengatakan apa yang dialaminya selama sepekan terakhir seperti "badai yang bergerak cepat".
"Sangat mengecewakan harus pergi dalam kondisi seperti ini dan lega bisa kembali ke sebuah negara yang betul-betul menjungjung hukum," katanya.
Drama ini terjadi hanya beberapa hari setelah pemerintah China mengumumkan penahanan terhadap wartawan Australia yang bekerja untuk media pemerintah China, Cheng Lei.
Peristiwa yang dialami dua wartawan Australia menjadi pertanda semakin memburuknya hubungan antara Australia dengan China.
Bulan Juli pemerintah Australia mengubah peringatan perjalanan ke China dengan menyebutkan warga Australia bisa saja ditahan tanpa alasan jelas.
Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne mengatakan peringatan perjalanan ke China tersebut tetap tidak berubah.
Baca juga: Keluarga Yakin Jurnalis di Mamuju Tengah yang Tewas Penuh Luka Bukan Korban Perampokan
"Kami mendorong seluruh warga Australia di luar negeri atau yang berencana bepergian untuk memantau dengan seksama situs Smartraveller.
"Pemerintah Australia terus memberikan bantuan konsuler bagi warga Australia yang ditahan di China termasuk Cheng Lei."
Tindakan pemerintah China terhadap Bill dan Mike tampaknya merupakan tindak lanjutan penekanan terhadap kerja wartawan asing di China.
Maret lalu, Beijing mengusir 14 wartawan Amerika Serikat termasuk dari New York Times, The Wall Street Journal dan Washington Post setelah keputusan Presiden Donald Trump membatasi kegiatan wartawan dari media milik pemerintah China di AS.
ABC membuka kantor perwakilan di Bejing pada 1973, tidak lama setelah Australia menjalin hubungan diplomatik dengan China di bawah pemerintahan Perdana Menteri Gough Whitlam.
Baca juga: Dikeroyok Saat Liputan, Dua Wartawan di Brebes Melapor ke Polisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.