Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Tangkap Ulama dan Qari Syekh Abdullah Basfar, Siapa Dia?

Kompas.com - 08/09/2020, 14:54 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com - Otoritas Arab Saudi baru-baru ini menangkap Syekh Abdullah Basfar, salah satu ulama dan qari atau pelantun Alquran terkenal di kalangan umat Islam.

Penangkapan Basfar disampaikan oleh Prisoners of Conscience (PoC) melalui akun Twitter pada Jumat (4/9/2020) sebagaimana diwartakan oleh Middle East Monitor, Sabtu (5/9/2020).

PoC mengatakan Basfar ditangkap pada Agustus tanpa memerinci lebih lanjut bagaimana dan di mana dia ditahan.

"Kami mengonfirmasi penahanan Syekh Abdullah Basfar sejak Agustus 2020," tulis akun PoC melalui akun Twitter-nya.

Baca juga: Kushner Berjumpa Putra Mahkota Arab Saudi MBS, Apa yang Dibahas?

Basfar adalah seorang profesor di Departemen Sharia and Islamic Studies di King Abdul Aziz University di Jeddah, Arab Saudi.

Dia juga mantan sekretaris jenderal dari World Book and Sunnah Association.

Laporan tentang penahanan Syekh Basfar berselang beberapa waktu setelah laporan tentang penahanan Syekh Saud Al-Funaisan.

Al-Funaisan dilaporkan ditangkap pada Maret.

Baca juga: Eks Mata-mata Arab Saudi Klaim Putra Mahkota MBS Kirim 50 Pembunuh Bayaran

Dia adalah seorang profesor universitas dan mantan Dekan Fakultas Sharia di Al-Imam University di Riyadh, Arab Saudi.

Sejumlah orang memuji penahanan ini sebagai bagian dari tindakan keras terhadap esktremisme di kerajaan itu.

Langkah tersebut sejalan dengan rencana Putra Mahkota Arab Saudi, Mohamed Bin Salman (MBS), untuk menghapus identitas agama di Arab Saudi.

Meski ada yang mendukung, ada pula sejumlah pihak yang menentang penangkapan tersebut.

Baca juga: Pembunuhan Khashoggi, 2 Mantan Pembantu Setia MBS Dituntut Pengadilan Turki

Media online Rai Al Youm mengutip seorang rakyat Arab Saudi di Twitter yang menyatakan bahwa elit yang mereba butuhkan ada di penjara.

"Ulama kami ditahan secara sewenang-wenang, sementara orang-orang sepele menikmati kebebasan dan menyebarkan korupsi di negara ini,” tulis salah satu pengguna Twitter lain sebagaimana diwartakan Rai Al Youm.

“Ini adalah kampanye terbuka untuk menyingkirkan Islam dan menyebarkan kejahatan di tanah Haramain,” sambung dia.

Sejak 2017, ketika MBS mengambil alih kekuasaan, dia telah menindak para ulama, jurnalis, akademisi, dan aktivis dunia maya atas pandangan kritis mereka tentang cara dia memerintah negara dan rencananya untuk membuat Kerajaan Arab Saudi menjadi negara sekuler.

Baca juga: Hendak Kudeta Raja Salman, Pangeran Berpengaruh Saudi Ditangkap MBS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com