Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didatangi Polisi, 2 Wartawan Australia Ini Dievakuasi dari China

Kompas.com - 08/09/2020, 16:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

SYDNEY, KOMPAS.com - Dua media Australia, ABC dan Australian Financial Review (AFR) telah mengevakuasi wartawan mereka yang sebelumnya ditempatkan di China, setelah polisi sempat mewawancarai keduanya.

Wartawan ABC Bill Birtles yang ditempatkan di Beijing dan Mike Smith, wartawan AFR yang sebelumnya berada di Shanghai, sudah tiba di Sydney Selasa (8/9/2020), setelah keduanya diperiksa terpisah oleh petugas dari Kementerian Keamanan China.

Dalam empat hari terakhir Bill sudah mencari perlindungan di Gedung Kedutaan Besar Australia di Beijing, sementara Mike berada di Konsulat Australia di Shanghai.

Baca juga: Polisi Tetapkan 2 Tersangka Pengeroyok Wartawan di Brebes

Para diplomat Australia sebelumnya sudah merundingkan dengan pejabat China untuk mengizinkan kedua wartawan meninggalkan negeri itu.

Semua bermula pekan lalu saat diplomat Australia di Beijing memperingatkan kepada Bill jika ia harus meninggalkan China segera.

Pejabat Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia juga memberikan saran yang sama kepada Direktur ABC, David Anderson di Sydney.

Atas saran tersebut ABC mengusahakan penerbangan kembali ke Australia bagi Bill yang seharusnya terbang Kamis pagi minggu lalu.

Namun ancaman dari pejabat China mencapai puncaknya sebelum Bill bisa meninggalkan China, ketika tujuh polisi mendatangi apartemennya Rabu malam pekan lalu saat ia sedang menjamu teman-temannya sebagai pesta perpisahan.

Baca juga: Jurnalis Diananta Anggap Pemenjaraannya Lonceng Kematian Kemerdekaan Pers

Polisi tersebut mengatakan kepada Bill jika ia tidak boleh meninggalkan China dan akan dihubungi lagi keesokan harinya untuk ditanyai mengenai kasus berkenaan "keamanan nasional".

Bill kemudian menelepon Kedutaan Australia dan minta dijemput dari apartemennya.

Dia kemudian tinggal di sana selama beberapa hari, sementara pihak dari China terus menghubunginya untuk meminta jadwal wawancara.

Bill pada awalnya menolak berbicara dengan alasan khawatir dengan keselamatan pribadinya.

Namun kemudian ia diwawancarai oleh pihak berwenang China pada Minggu kemarin, dengan ditemani oleh Duta Besar Australia untuk China, Graham Fletcher setelah dicapai kesepakatan bahwa dia akan diizinkan meninggalkan China jika Bill mau berbicara.

Selama pembicaraan, tidak ada pertanyaan yang diajukan mengenai laporan jurnalistik yang dilakukannya di China.

Baca juga: Komite Keselamatan Jurnalis Sebut Peretasan Media Jadi Ancaman Baru

Dalam foto yang diproduksi dari video, nampak jurnalis Australian Broadcasting Corp, Bill Birtles, berbicara setibanya di Bandara Sydney, Australia, pada 8 September 2020. Birtles dan wartawan The Australian Financial Reviews, Michael Smith, terpaksa meninggalkan China setelah mereka hendak ditanyai polisi setempat.Australian Broadcasting Corporation via AP Dalam foto yang diproduksi dari video, nampak jurnalis Australian Broadcasting Corp, Bill Birtles, berbicara setibanya di Bandara Sydney, Australia, pada 8 September 2020. Birtles dan wartawan The Australian Financial Reviews, Michael Smith, terpaksa meninggalkan China setelah mereka hendak ditanyai polisi setempat.

Bill kemudian mendapat informasi jika larangan bepergian dicabut setelah selesai wawancara.

Ia ditemani staf kedutaan kemudian naik pesawat dari Bejing ke Shanghai Senin untuk menunggu pesawat ke Sydney.

Sementara wartawan AFR Mike Smith juga ditanyai Senin malam, setelah meminta perlindungan di konsulat Australia di Shanghai.

AFR juga mengusahakan agar dia bisa keluar dari China.

Baca juga: Wartawan Hong Kong Tolak Laporan soal Penembakan Jurnalis Indonesia Veby Mega Indah

Setelah tiba di Sydney, Bill mengatakan apa yang dialaminya selama sepekan terakhir seperti "badai yang bergerak cepat".

"Sangat mengecewakan harus pergi dalam kondisi seperti ini dan lega bisa kembali ke sebuah negara yang betul-betul menjungjung hukum," katanya.

Drama ini terjadi hanya beberapa hari setelah pemerintah China mengumumkan penahanan terhadap wartawan Australia yang bekerja untuk media pemerintah China, Cheng Lei.

Ketegangan hubungan antara Australia dan China

Peristiwa yang dialami dua wartawan Australia menjadi pertanda semakin memburuknya hubungan antara Australia dengan China.

Bulan Juli pemerintah Australia mengubah peringatan perjalanan ke China dengan menyebutkan warga Australia bisa saja ditahan tanpa alasan jelas.

Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne mengatakan peringatan perjalanan ke China tersebut tetap tidak berubah.

Baca juga: Keluarga Yakin Jurnalis di Mamuju Tengah yang Tewas Penuh Luka Bukan Korban Perampokan

"Kami mendorong seluruh warga Australia di luar negeri atau yang berencana bepergian untuk memantau dengan seksama situs Smartraveller.

"Pemerintah Australia terus memberikan bantuan konsuler bagi warga Australia yang ditahan di China termasuk Cheng Lei."

Tindakan pemerintah China terhadap Bill dan Mike tampaknya merupakan tindak lanjutan penekanan terhadap kerja wartawan asing di China.

Maret lalu, Beijing mengusir 14 wartawan Amerika Serikat termasuk dari New York Times, The Wall Street Journal dan Washington Post setelah keputusan Presiden Donald Trump membatasi kegiatan wartawan dari media milik pemerintah China di AS.

ABC membuka kantor perwakilan di Bejing pada 1973, tidak lama setelah Australia menjalin hubungan diplomatik dengan China di bawah pemerintahan Perdana Menteri Gough Whitlam.

Baca juga: Dikeroyok Saat Liputan, Dua Wartawan di Brebes Melapor ke Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com