Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 3 Tahun Diperkosa dan Dibunuh karena Rivalitas Keluarga

Kompas.com - 07/09/2020, 19:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang bocah tiga tahun di India dilaporkan diperkosa dan dibunuh, sebagai akibat dari rivalitas yang terjadi antara dua keluarga.

Insiden ini merupakan yang ketiga kalinya terjadi di Distrik Lakhimpur Kher, Negara Bagian Uttar Pradesh, dalam 20 hari terakhir.

Dalam kasus terbaru, jenazah gadis kecil yang disebut menghilang sejak Rabu (2/9/2020) itu ditemukan di dekat desa tempatnya tinggal.

Baca juga: Seorang Laki-laki yang Dituduh Pedofil Diperkosa dan Dibunuh

Seorang pria yang diduga merupakan pembunuh bocah tiga tahun, berasal dari desa yang sama, ditangkap setelah ayah korban mengeluarkan laporan.

Ayah gadis itu mengungkapkan, putrinya itu diculik kemudian diperkosa dan dibunuh sebagai akibat dari rivalitas yang menimpa dua keluarga.

Gadis kecil itu dilaporkan ditemukan pada Kamis (3/9/2020), sekitar hampir 500 kilometer dari rumahnya, di mana polisi menyebut ada bekas luka di leher.

Diwartakan Daily Mail Jumat (4/9/2020), pelaku diidentifikasi dan ditangkap setelah penegak hukum membentuk tim empat orang untuk memburunya.

Selain insiden yang terjadi pada Kamis, Distrik Lakhimpur Kher juga mengalami kasus pembunuhan yang hampir sama dengan bocah tiga tahun tersebut.

Seorang remaja berusia 17 tahun yang meninggalkan rumahnya untuk mengurus beasiswa, dilaporkan tewas di dekat kediamannya.

Baca juga: Hilang Selama 3 Hari, Bocah 3 Tahun Diperkosa dan Dibunuh 2 Pria

Jenazahnya yang dikabarkan sudah termutilasi itu ditemukan dalam sumur kering sekitar 200 meter dari rumah, di mana sebelum dibunuh dia juga diperkosa.

Sementara kasus pertama menimpa remaja berumur 13 tahun, di mana dia juga diperkosa dan dibunuh dengan cara dicekik di kawasan yang sama.

Dia disebut tidak kembali pulang setelah pergi ke ladang, di mana jenazahnya ditemukan di ladang tebu oleh keluarganya.

Pembunuhan tersebut menimbulkan kemarahan publik, dengan Kongres maupun oposisi dari Partai Samajwadi menyerang pemerintahan Menteri Utama Uttar Pradesh, Yogi Adityanath.

Mereka menuding pemerintah yang dimotori Partai Bharatiya Janata itu mengalami kekurangan baik di ketertiban maupun penegakan hukum.

"Bahkan setelah serangkaian kasus terjadi, menteri utama kita yang 'tangguh' karena tidak bertanggung jawab dengan benar," sindir Ketua Kongres Ajay Kumar.

Baca juga: Fakta Siswi SMP Diperkosa dan Dibunuh karena Ayah Tak Lunasi Utang Narkoba Rp 2,1 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com