Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berniat Serang Hagia Sophia, Pemimpin ISIS di Turki Ditangkap

Kompas.com - 04/09/2020, 12:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

ANKARA, KOMPAS.com - Seorang pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Turki ditangkap, setelah dia berencana untuk menyerang Hagia Sophia.

Pada Selasa (2/9/2020), Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengumumkan penangkapan Mahmut Ozden, atau mempunyai nama alias Abu Hamzi.

Pemimpin ISIS dengan julukan "Emir Turki" itu dibekuk dalam operasi menumpas terorisme yang digelar di Provinsi Adana, kawasan selatan Turki.

Baca juga: Usai Hagia Sophia, Turki Ubah Bekas Gereja Lainnya Jadi Masjid Lagi

Kepada kolumnis Hurriyet Abdulkadir Selvi, Soylu menerangkan bahwa Ozden ditangkap sejak 20 Agustus, di mana interogasi terhadapnya sudah selesai.

"Dia membuat sejumlah pengakuan selama interogasi. Tetapi yang lebih penting, kami berhasil mengamankan bukti digital," papar sang menteri.

Soylu mengatakan, bukti yang diamankan antara lain instruksi dari petinggi Daesh (akronim ISIS dalam bahasa Arab) di Irak dan Suriah.

Dilansir Daily Sabah, dalam perintah itu terdapat ajakan untuk membentuk tim beranggotakan 10 sampai 12 orang untuk melakukan serangan.

Disebutkan bahwa kelompok teroris tersebut berniat tidak hanya menyerang Hagia Sophia. Tapi juga menculik turis, jaksa penuntut, hingga menyerang Pangkalan Incirlik.

Proses penangkapan Ozden dimulai dengan meringkus Huseyn Sagir, teroris yang berencana untuk menyerang Lapangan Taksim yang terkenal di Istanbul.

Baca juga: 500 Jemaah Terdiagnosis Covid-19 Usai Shalat Idul Adha di Masjid Hagia Sophia

Investigasi itu menghasilkan keterangan Sagir menerima instruksi dari Ozden, yang sudah membentuk sejumlah kelompok teroris.

Mereka mempunyai tugas untuk menyebar di kawasan pedesaan, termasuk melakukan perekrutan anggota baru, membeli bahan, hingga akomodasi.

Dari pernyataan Sagir itulah, pihak keamanan melancarkan operasi yang mematahkan sel teror aktif yang mendapat perintah dari Ozden.

Kemudian pada Selasa, polisi melakukan operasi kontra-terorisme di delapan provinsi dan menahan 11 orang yang diduga berkaitan dengan Daesh.

Baca juga: Khotbah Shalat Jumat Ulama di Hagia Sophia Diserang Oposisi Sekuler Turki

Kepolisian mengungkapkan, Ozden segera dibawa ke Penjara Silivri yang berlokasi di Istanbul setelah mendapat perintah pengadilan.

Berdasarkan dokumen pengadilan, pria berusia 48 tahun itu mengaku menerima 7.000 dollar AS (Rp 103,3 juta) untuk setiap orang yang dia rekrut.

Ozden sebelumnya pernah ditahan pada 2017 karena merekrut anggota. Tetapi saat itu dia dilepaskan dengan status pengawasan.

Kemudian tahun lalu, dia kembali diringkus di Adana karena memeras pemilik toko setempat.

Baca juga: Hagia Sophia Jadi Masjid, Yunani dan Turki Perang Komentar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Optimis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com