Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporkan 78.761, India Alami Kasus Harian Virus Corona Tertinggi di Dunia

Kompas.com - 31/08/2020, 12:08 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

NEW DELHI, KOMPAS.com - India mencatat rekor peningkatan harian kasus virus corona tertinggi di dunia.

Negara dengan kasus akumulatif ketiga tertinggi di dunia itu pada Minggu (30/8/2020) melaporkan 78.761 kasus baru dalam 24 jam. Angka tersebut melampaui rekor harian yang dicatat Amerika Serikat pada 17 Juli lalu.

Kenaikan jumlah kasus di India terjadi seiring dengan sejumlah pelonggaran kebijakan oleh pemerintah dalam upaya untuk meningkatkan perekonomian. Jutaan orang kehilangan pekerjaan sejak wabah virus corona melanda pada bulan Maret.

Baca juga: Virus Corona Masuk Pedalaman India, Suku Paling Terisolasi di Dunia Terancam Kena

Lonjakan kasus Covid-19 di banyak daerah pedesaan di negara itu menjadi perhatian.

Pada hari Minggu, kasus infeksi global melewati angka 25 juta, dengan 843.000 kematian. AS tetap menjadi negara yang paling terdampak dengan jumlah kasus mendekati enam juta, menurut penelitian Universitas Johns Hopkins.

Ada apa di balik lonjakan di India?

Peningkatan harian di India pada Minggu (30/8/2020) melewati angka harian sebesar 77.299 yang dilaporkan Amerika Serikat pada 17 Juli lalu.

Dokter kardiologi, Manoj Kumar, mengatakan kepada Reuters: "Ini adalah lonjakan kasus harian terbesar di seluruh dunia dan alasan di balik ini - karena pandemi menyebar di daerah pedesaan."

Baca juga: India Akan Buka Kembali Kereta Bawah Tanah dan Kegiatan Olahraga, Meski Kasus Corona Melonjak

Pada tahap-tahap awal Covid-19, India tampaknya mengatasinya dengan baik, diiringi memberlakukan penguncian yang ketat. Tetapi virus kemudian menyerang kota-kota besar seperti Mumbai dan Delhi, sebelum melonjak di kota-kota kecil dan daerah pedesaan.

Meski terjadi peningkatan kasus, pemerintah terus melanjutkan pelonggaran-pelonggaran pembatasan.

Aktivitas berkumpul hingga 100 orang akan diizinkan di acara budaya, hiburan, dan olah raga mulai bulan depan, disertai penggunaan masker dan penjagaan jarak sosial.

Jaringan kereta bawah tanah juga akan mulai dibuka kembali di kota-kota besar.

Dokter Rajiv Parekh, ketua divisi vaskular perifer dan ilmu endovaskular di Medanta, mengatakan kepada Reuters: "Orang mengira begitu jumlahnya mulai turun, inilah saatnya, mereka memenangkan perang... semua orang di luar sana tidak mengenakan masker maupun menjaga jarak sosial.

Baca juga: Para Ahli Soroti Penggunaan Tes Cepat Virus Corona di India

"Itu adalah sesuatu yang seharusnya tidak kita biarkan terjadi."

Para dokter juga mengatakan kurangnya pelaporan, serta pelaksanaan tes yang terbatas, terus menjadi perhatian utama.

Angka 63.000 kematian di India kira-kira setara dengan Meksiko. Tetapi jumlah infeksi di negara Amerika tengah itu hanya mencapai 591.000, dibandingkan dengan 3,5 juta kasus di India.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com