Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasangan Tertua di Dunia Berusia Gabungan 214 Tahun Beberkan Rahasia Kemesraan Mereka

Kompas.com - 29/08/2020, 22:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

QUITO, KOMPAS.com - Pasangan tertua di dunia asal Ekuador, yang jika digabung berusia 214 tahun, membeberkan rahasia kemesraan mereka 79 tahun menikah.

Julio Cesar Mora Tapia (110) dan sang istri, Waldramina Maclovia Quinteros Reyes (104) mendapatkan pengakuan dari Guinness World Records.

Selama 79 tahun menikah, mereka dianugerahi lima anak, di mana salah satunya sudah meninggal, 11 cucu, 21 cicit, dan sembilan canggah.

Baca juga: Pamer Kemesraan di Media Sosial, Tanda Kebahagiaan?

Julio masih berusia dua tahun ketika kapal Titanic menabrak gunung es dan karam pada 1912, di mana pasangan itu hidup di masa pra-televisi berwarna.

Dalam rilis bersama, pasangan tertua di dunia itu mengatakan mereka mengedepankan keluarga tidak hanya berdasarkan cinta.

"Namun juga saling menghormati, kerja yang jujur, dan pendidikan layak berdasar nilai keluarga adalah kunci hidup bersama yang sehat," kata mereka.

Keduanya menerangkan cinta dan kedewaan yang dibangun sejak awal pernikahan membuat mereka bertumbuh secara emosional dan menentukan masa depan.

Julio dan Waldramina melanjutkan, perjuangan mereka membangun kehidupan rumah tangga tidak mudah dikarenakan ada kerabat yang hubungannya tidak harmonis.

"Tetapi dengan waktu dan kesabaran, kami bisa menyatukan mereka dan menjadi contoh untuk generasi lebih muda," papar pasangan itu.

Dilansir Daily Mirror Kamis (27/8/2020), pasangan tersebut mengikat janji sehidup semati di Luis Sodiro, Quito, pada 7 Februari 1941 silam.

Upacara mereka dilakukan secara diam-diam dengan hanya dihadiri oleh teman-teman terdekat. Sebab, ada kerabat yang menentang mereka.

Julio dan Waldramina berujar, mereka merasa bangga mendapatkan predikt dari Guinness World of Records, karena penghargaan itu adalah yang tertinggi.

Keduanya menuturkan, saat ini mereka seperti yang lainnya menghadapi kesulitan dikarenakan tengah mewabahnya virus corona.

"Bagaimana pun, langkah pertama kami adalah mengikuti peraturan dengan saling menghormati dan mencintai dalam hidup," papar mereka.

Baca juga: Cerita Korban Selamat Kecelakaan Subang, Sempat Nyanyi Lagu Kemesraan Sebelum Bus Terguling

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com