Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Klaim jika Bukan karena Dia, AS Sudah Perang dengan Korea Utara

Kompas.com - 22/08/2020, 21:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Yonhap

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump mengklaim, jika bukan karena kepemimpinannya, saat ini mereka sudah terlibat perang dengan Korea Utara.

Presiden dari Partai Republik itu menyampaikannya sembari menyebut hubungannya dengan Pemimpin Tertinggi Korut, Kim Jong Un.

"Kita bisa saja perang jika dipegang Hillary Clinton. Kita bisa saja perang jika dipegang oleh Barack Obama," ucap Presiden Trump.

Baca juga: Korea Utara Diyakini Simpan 60 Bom Nuklir

Pemimpin ke-45 AS itu merujuk kepada mantan Presiden Barack Obama, dan eks menteri luar negeri sekaligus rivalnya di Pilpres AS 2016, Hillary Clinton.

Pernyataannya merespons tudingan yang dilayangkan Partai Demokrat, bahwa dia memilih berkawan dengan "para pencuri" seperti Korea Utara.

Dilansir Yonhap Jumat (21/8/2020), Trump dan Kim Jong Un sudah tiga kali bertemu, yakni di Juni 2018 serta Februari tahun lalu.

Upaya denuklirisasi Semenanjung Korea langsung terhenti buntut kolapsnya perundingan dua negara di Hanoi, Vietnam, pada Februari 2019.

Kolapsnya perundingan ditengarai oleh beda persepsi antara AS dengan Pyongyang mengenai denuklirisasi yang dibutuhkan untuk mencabut sanksi.

Presiden yang juga taipan real estate tersebut menyatakan, jika bukan karena dirinya, maka Washington bisa terlibat konflik lebih besar dengan Korut.

Baca juga: Korea Utara Dituduh Kembangkan Nuklir Mini untuk Rudalnya

Dia menuturkan ketika pertama kali bertemu Kim Jong Un, Obama menyatakan bahwa keputusan itu merupakan masalah terbesar AS.

"Kami bisa saja mempunyai masalah yang lebih besar. Kami tentu akan terlibat perang. Saya bisa mengatakan itu pada Anda," kata dia di Pennsylvania.

Dia mengungkapkan ketika pertama kali bertemu Kim, banyak kalangan mengatakan bahwa dia melakukan keputusan yang buruk.

Tetapi, dalam pandangannya, pertemuannya dengan Kim berbuntut positif. "Ini adalah pertemuan yang bagus. Bukannya tak ada yang buruk. Tapi sekarang baik-baik saja," jelasnya.

Lebih lanjut, Trump mengklaim bahwa pemerintahannya menangani pandemi virus corona jauh lebih baik dibanding negara lain di dunia.

Dia kemudian menyoroti lonjakan kasus di Korea Selatan dan Selandia Baru. "Sudah berakhir. Mereka mengalami lonjakan kasus," ujar dia.

Baca juga: Kim Jong Un: Karena Senjata Nuklir, Korea Utara Aman dari Perang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com