Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/08/2020, 09:07 WIB

LEICESTER, KOMPAS.com - Kacamata yang pernah menjadi milik Mahatma Gandhi muncul setelah ditinggalkan di kotak surat sebuah rumah lelang Inggris.

BBC melaporkan bahwa kacamata tersebut ditemukan dalam amplop polos, oleh staf di East Bristol Auctions.

Rumah lelang menggambarkan artefak dengan "sepasang kacamata langka dan penting", mencatatkan bahwa kacamata itu adalah ikon dari penampilan Gandhi.

Baca juga: Jaksa Terakhir sejak Sidang Pembunuhan Terbesar dalam Sejarah Kini Berusia 100 Tahun

“Diketahui bahwa dia (Gandhi) sering memberikan sesuatu yang lama ia miliki atau yang tidak diinginkannya kepada mereka yang membutuhkan atau mereka yang telah membantunya,” menurut lansiran dari New York Post pada Senin (10/8/2020).

Pengacara dan pemimpin hak sipil ini mendapatkan ketenaran global atas perannya dalam kampanye India untuk kemerdekaan dari Inggris.

Baca juga: Akurat sejak 1984, Profesor Sejarah Ini Prediksi Trump Bakal Kalah di Pilpres AS

Diperkirakan Gandhi menjual kacamatanya saat dia bekerja di Afrika Selatan untuk British Petroleum.

“Dapat diasumsikan bahwa ini diberikan sebagai ucapan terima kasih dari Gandhi untuk beberapa perbuatan baik,” ujar East Bristol Auctions, menjelaskan.

Kacamata tersebut memiliki perkiraan pra-penjualan 13.067 hingga 19.600 dollar AS (Rp 194,97 juta - 292,44 juta). Tawaran online terkemuka di situs web rumah lelang adalah 65.334 dollar AS (Rp 974,8 juta).

Baca juga: 20 Petani Ditembak Mati, Ini Sejarah Singkat Konflik Darfur

Lelang berlangsung pada 21 Agustus.

Patung Gandhi telah memicu kontroversi dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2019, aktivis mahasiswa di Manchester, Inggris, mendesak kota tersebut untuk menolak patung Gandhi, mengutip apa yang mereka gambarkan sebagai "rasisme anti-kulit hitam yang terdokumentasi dengan baik," menurut laporan BBC.

Baca juga: [Hari Ini dalam Sejarah] Sebuah Ciuman untuk Hitler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di kota Leicester, Inggris, wali kota telah menolak seruan untuk memindahkan patung Gandhi.

Pada 2018, patung Gandhi dikeluarkan dari sebuah universitas di Ghana karena klaim rasisme.

Baca juga: [Hari Ini dalam Sejarah] Pernikahan Pertama di Luar Angkasa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hubungan Negara Membaik, Warga Australia yang Dihukum Mati di Vietnam Diberi Grasi

Hubungan Negara Membaik, Warga Australia yang Dihukum Mati di Vietnam Diberi Grasi

Global
Kumpulkan Data Anak Tanpa Izin, Microsoft Bayar Denda 20 Juta Dollar AS

Kumpulkan Data Anak Tanpa Izin, Microsoft Bayar Denda 20 Juta Dollar AS

Global
Perseteruan Antar Tetangga di Florida Picu Insiden Penembakan

Perseteruan Antar Tetangga di Florida Picu Insiden Penembakan

Global
Rusia Siap Pertimbangkan Proposal Perdamaian dari Indonesia

Rusia Siap Pertimbangkan Proposal Perdamaian dari Indonesia

Global
Rangkuman Hari Ke-467 Serangan Rusia ke Ukraina: Muncul Pidato Palsu Putin, Grup Warger Tawan Tentara Rusia

Rangkuman Hari Ke-467 Serangan Rusia ke Ukraina: Muncul Pidato Palsu Putin, Grup Warger Tawan Tentara Rusia

Global
Tertangkap Kamera, Perempuan Ini Curi Kalung Emas dari Leher Gadis Kecil di Keramaian

Tertangkap Kamera, Perempuan Ini Curi Kalung Emas dari Leher Gadis Kecil di Keramaian

Global
Robert Hanssen, Mantan Agen FBI yang Ternyata Jadi Mata-mata Rusia, Ditemukan Tewas di Penjara

Robert Hanssen, Mantan Agen FBI yang Ternyata Jadi Mata-mata Rusia, Ditemukan Tewas di Penjara

Global
Mantan Wapres Mike Pence Resmi Maju dalam Pilpres AS 2024

Mantan Wapres Mike Pence Resmi Maju dalam Pilpres AS 2024

Global
Berlumuran Darah, Wajah Korban Kecelakaan Kereta di India Sulit Dikenali Pihak Keluarga

Berlumuran Darah, Wajah Korban Kecelakaan Kereta di India Sulit Dikenali Pihak Keluarga

Global
Guru Mengaji di Senegal Ditangkap karena Perkosa 27 Murid

Guru Mengaji di Senegal Ditangkap karena Perkosa 27 Murid

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Rusia Hantam Lapangan Terbang | Ledakan Sonik Gemparkan Washington DC

[POPULER GLOBAL] Rudal Rusia Hantam Lapangan Terbang | Ledakan Sonik Gemparkan Washington DC

Global
Belgia Minta Penjelasan Ukraina tentang Senjata yang Dipakai untuk Serang Wilayah Rusia

Belgia Minta Penjelasan Ukraina tentang Senjata yang Dipakai untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Rusia Mulai Latihan Angkatan Laut di Perairan Jepang dan Laut Okhotsk

Rusia Mulai Latihan Angkatan Laut di Perairan Jepang dan Laut Okhotsk

Global
Kekhawatiran di Balik Dibukanya Keran Ekspor Pasir Laut Indonesia

Kekhawatiran di Balik Dibukanya Keran Ekspor Pasir Laut Indonesia

Global
Terbiasa Pakai Masker Covid-19, Orang-orang Jepang Ikut Kursus Senyum, Bayar Rp 800.000 Per Jam

Terbiasa Pakai Masker Covid-19, Orang-orang Jepang Ikut Kursus Senyum, Bayar Rp 800.000 Per Jam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+