Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki UFO, Pentagon Buat Satgas Baru di Angkatan Laut AS

Kompas.com - 15/08/2020, 14:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pentagon pada Jumat (14/8/2020) mengumumkan, mereka sedang menyiapkan satuan tugas baru di bawah Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), untuk menyelidiki penampakan UFO (Unidentified Flying Objects).

Satgas baru ini dinamakan Unidentified Aerial Phenomena Task Force (UAPTF) atau Satuan Tugas Fenomena Udara Tak Teridentifikasi.

Kementerian Pertahanan berharap pembentukan satgas ini dapat "meningkatkan pemahaman, dan memperoleh wawasan tentang sifat dan asal-usul UAP," kata Juru Bicara Susan Gough dalam pernyataan yang dikutip AFP Sabtu (15/8/2020).

Baca juga: Pohon Tumbang Misterius di Hutan Inggris, Diduga Bekas UFO Jatuh

Namun UFO yang dimaksud AS di sini bukan alien, melainkan "penampakan tak dikenal di udara" yang berhubungan dengan musuh terestrialnya.

Washington memang menaruh perhatian khusus pada kemampuan mata-mata seperti China contohnya, yang menggunakan drone atau sarana udara lainnya.

"Misi gugus tugas ini adalah untuk mendeteksi, menganalisis, dan membuat katalog UAP yang berpotensi menjadi ancaman keamanan nasional AS," ujar Gough.

Baca juga: UFO Diduga Muncul di Jepang Saat Siang Bolong, Terlihat seperti Balon

Pentagon menyikapi "setiap serangan oleh pesawat ilegal ke dalam wilayah pelatihan kami atau wilayah udara yang ditentukan, dengan sangat serius dan memeriksa setiap laporan," katanya.

"Ini termasuk pemeriksaan serangan yang pada awalnya dilaporkan sebagai UAP ketika pengamat tidak bisa langsung mengindentifikasi apa yang diamatinya."

Wakil Menteri Pertahanan AS David Norquist sudah menyetujui pembentukan gugus tugas baru ini pada 4 Agustus.

Sementara itu komite intelijen Senat AS pada Juni mengatakan, ingin menetapkan aturan pada program UFO Pentagon, usai muncul laporan kelompok kerja informal yang diungkap New York Times pada 2017.

Baca juga: Benarkah Ada UFO Hampir Tabrak Satelit SpaceX? Ini Penjelasannya

Pada 2017 Pentagon mengakui adanya pendanaan program rahasia senilai multi-juta dollar AS untuk menyelidiki penampakan UFO, meski dikatakan telah berakhir pada 2012.

Pengumuman satgas baru ini muncul setelah pada April Pentagon secara resmi merilis tiga video yang diambil pilot Angkatan Laut AS, yang menunjukkan pertemuan dengan obyek seperti UFO.

Rekaman hitam putih itu sudah bocor lebih dulu dan AL AS mengakui itu adalah video mereka.

Baca juga: Sinar Putih Bergerak Cepat Diduga UFO Muncul di Inggris, Publik Geger

Salah satu video direkam pada November 2004 dan dua lainnya pada Januari 2015.

Dalam salah satu video, operator sensor senjata terlihat tak dapat mengunci obyek lonjong yang bergerak cepat, dan beberapa detik kemudian tiba-tiba obyek itu melaju ke kiri dan keluar dari pandangan.

Kemudian dalam video lain yang melacak obyek di atas awan, seorang pilot bertanya-tanya apakah itu drone.

Baca juga: Pentagon Rilis Video Penampakan UFO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com