Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

'Mereka Dipaksa Berlutut dan Setengah Telanjang', Kisah Kebrutalan Aparat di Belarus

Kompas.com - 15/08/2020, 12:09 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC

Pada 12 Agustus saya berada di dalam mobil bersama teman-teman, pulang ke rumah setelah pukul 11 malam.

Seorang polisi lalu lintas menghentikan kami dan kemudian banyak pria berseragam hitam, datang dan menyuruh kami keluar.

Mereka menyuruh kami menunjukkan apa yang ada di ponsel kami, kemudian mereka mendiskusikan apa yang harus dilakukan dengan kami dan akhirnya memutuskan untuk membawa kami ke kantor polisi.

Mereka berdiri di belakang kami, mengejek kami, mengatakan "seandainya kamu tinggal di rumah".

Pria yang bersama kami - tangannya mati rasa, dan mereka memerintahkannya untuk tidak menggerakkannya.

Mereka berkata, "Mengapa Anda bergaul dengan pengunjuk rasa, jika Anda sakit-sakitan?"

Mereka mengatakan hal-hal seperti, "Anda melemparkan bom molotov kepada kami", atau "Barat mendanai semua ini".

Kemudian kami mendengar mereka membawa seorang pria masuk dan mendengar dentuman tongkat mereka yang berirama.

Beberapa orang memukuli pria itu dengan kejam. Dia memohon kepada mereka untuk berhenti, tetapi mereka bersumpah serapah dan tetap melanjutkan. Itu sangat menakutkan.

Baca juga: Pilpres Belarus Ricuh, Capres sampai Kabur ke Negara Tetangga

5. Nikita Telizhenko (29) Jurnalis Rusia: 

Mereka mengambil ponsel saya. Mereka memutuskan bahwa ketika saya sedang menulis sesuatu dan memiliki internet, saya pasti seorang koordinator (dalam konteks ini, yang mengatur kerusuhan).

Kekejaman dimulai di kantor polisi Moskovsky tempat mereka membawa kami. Mereka memelintir tangan kami, dan jika kepala seseorang diangkat terlalu tinggi, dia akan dipukul di belakang kepala dengan tongkat atau perisai.

Ada darah dan kotoran di lantai. Mereka melemparkan kami ke lantai, kami tidak boleh menengok. Untungnya saya memakai masker.

Saat terburuk adalah ketika saya duduk di sana, di lantai di bawah, di koridor, mereka memukuli orang dengan sangat kejam sehingga mereka tidak dapat berbicara, mereka melolong.

Mereka menempatkan 20 hingga 30 orang di setiap sel. Tidak ada ventilasi dan setelah satu jam kami berkeringat.

Ketika mereka membawa kami ke (penjara) Zhodino, mereka berkata, "Ucapkan selamat tinggal, mereka akan membunuhmu di sini."

Tapi yang mengejutkan kami, kami diperlakukan baik-baik saja di sana. Saya menghabiskan sekitar empat jam di sana, kemudian seorang kolonel datang kepada saya, saya dibebaskan dan mereka pergi sembari menjarah barang-barang saya.

Seorang pejabat konsuler (Rusia) menemui saya di pintu keluar. Mereka mengusir saya dari Belarus, melarang saya masuk kembali ke negara itu selama lima tahun, dan membawa saya ke Smolensk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com