KOMPAS.com - Populer global sejak Kamis (13/8/2020) sampai Jumat (14/8/2020) didominasi oleh berita tentang ledakan Lebanon, bagaimana respons pemerintah Mozambik yang mengerti soal keberadaan amonium nitrat sebelum meledak di Pelabuhan Beirut.
Tak hanya itu, berita populer internasional dari kanal global juga didominasi oleh klaster baru infeksi virus corona di Masjid Hagia Sophia sejak pembukaan sampai perayaan Shalat Idul Adha pada Juli lalu.
Selengkapnya, silakan nikmati populer global berikut ini.
1. Soal Amonium Nitrat Miliknya yang Ditahan di Lebanon, Pemerintah Mozambik Akhirnya Berkomentar
Setelah terjadinya ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon, pada Selasa pekan lalu, Pemerintah Mozambik mengatakan tidak bertanggung jawab atas bencana mematikan tersebut.
Sedikitnya ada 171 orang tewas dan lebih dari 5.000 orang lainnya luka-luka, saat 2.750 ton amonium nitrat meledak setelah disimpan 6 tahun lamanya di gudang pelabuhan Beirut tanpa pengawasan keamanan.
Perusahaan swasta Mozambik, Fabrica de Explosivos de Mocambique (FEM), mengatakan kepada AFP bahwa mereka telah memesan amonium nitrat dari Georgia pada 2013, tetapi tidak pernah menerima pengiriman tersebut.
Kemudian, diketahui bahwa pesanan amonium nitrat disita di pelabuhan Beirut bertahun-tahun hingga mengakibatkan bencana di sana.
Baca juga: Soal Amonium Nitrat Miliknya yang Ditahan di Lebanon, Pemerintah Mozambik Akhirnya Berkomentar
2. 500 Jemaah Terdiagnosis Covid-19 Usai Shalat Idul Adha di Masjid Hagia Sophia
Ritual ibadah di Hagia Sophia memicu kasus infeksi virus corona di Turki karena tindakan pencegahan virus corona tidak dilakukan dengan ketat selama berlangsungnya ibadah.
Melansir Arab News, sekitar 350.000 orang memadati Hagia Sophia pada 24 Juli lalu, gedung bersejarah yang telah diubah fungsinya dari museum menjadi masjid.
Sebagai bangunan bekas gereja era Bizantium, Hagia Sophia yang berlokasi di Istanbul, Turki telah beroperasi sebagai museum dalam beberapa dekade.
Saat ini, sejak diubah menjadi masjid dan dihadiri oleh ratusan jemaah, sebanyak 500 orang yang berada di dalam masjid termasuk anggota parlemen dan jurnalis telah terdiagnosis penyakit Covid-19.
Semua itu terjadi karena di Hagia Sophia, tidak diberlakukan aturan social distancing atau jaga jarak sosial yang ketat serta tidak ada aturan memakai masker.
Angka kasusnya meningkat dengan cepat menjadi 1.000 orang usai Shalat Hari Raya Idul Adha.
Baca juga: 500 Jemaah Terdiagnosis Covid-19 Usai Shalat Idul Adha di Masjid Hagia Sophia
3. 'Tak Bisa Hidup Tanpamu', Suami di India Bikin Patung Lilin yang Mirip Mendiang Istrinya
Tiga tahun yang lalu, istri Srinivas Gupta, seorang pebisnis kaya asal India, tewas akibat kecelakaan mobil.
Namun, Gupta yang setia tetap tidak bisa 'hidup' tanpa 'kehadiran' sang istri yang bernama Madhavi.
Gupta (57) kemudian membuat sebuah patung lilin yang mirip dengan mendiang istrinya. Hasilnya bagus, tapi cukup menakutkan karena tampak begitu nyata, tidak bergerak dan selalu tersenyum.
Selain menciptakan patung lilin yang mirip mendiang istrinya, Gupta baru-baru ini juga membangun rumah barunya di India dengan mempertimbangkan gaya arsitektur kesukaan istrinya.
Baca juga: Tak Bisa Hidup Tanpamu, Suami di India Bikin Patung Lilin yang Mirip Mendiang Istrinya
4. Keterujian Rendah, Vaksin Virus Corona Asal Rusia Miliki Beragam Efek Samping
Vaksin virus corona yang dikembangkan di Rusia telah berhenti diuji coba hanya setelah diujikan kepada 38 orang, untuk kemudian di produksi massal sebagai vaksin yang disetujui pihak regulator.
Berdasarkan data resmi, vaksin tersebut memiliki efek samping yang dirasakan oleh 38 peserta yang diuji, yaitu meliputi nyeri badan, bengkak.
Menurut kantor berita Fontanka yang dilansir dari Daily Mail pada Rabu (12/8/2020), vaksin virus corona dari Rusia "tidak diketahui" efektivitasnya, meski digadang-gadang sebagai vaksin virus corona pertama di dunia setelah diteliti dalam jangka waktu hanya 42 hari.
Salah satu dokumen yang diajukan ke pihak regulator untuk pendaftaran vaksin virus corona itu, dikabarkan "tidak ada studi klinis yang dilakukan untuk mempelajari keefektifan epidemiologis".
Baca juga: Keterujian Rendah, Vaksin Virus Corona Asal Rusia Miliki Beragam Efek Samping
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.