Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak 8 Tahun Berkebutuhan Khusus Dipenjara dan Trauma, Ibu Ajukan Gugatan

Kompas.com - 13/08/2020, 16:42 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Mirror

KEY WEST, KOMPAS.com - Seorang ibu dari bocah lelaki berusia 8 tahun berkebutuhan khusus yang ditangkap polisi di sekolah dengan tuduhan kekerasan fisik, mengajukan gugatan.

Pada Desember tahun lalu, seorang bocah lelaki berusia 8 tahun berkebutuhan khusus ditangkap polisi di SD Gerald Adams di Key West, Florida, Amerika Serikat.

Melansir Mirror pada Rabu (13/8/2020), Bianca Digennaro, ibu dari anak tersebut mengajukan tuntutan hukum setelah anaknya digeledah, diborgol dan dimasukkan ke dalam sel pada 14 Desember 2018, setelah diduga meninju seorang guru.

Video penangkapan itu terjadi di SD Gerald Adams di Key West, Florida, beredar pada Senin (10/8/2020).

Dalam video itu menunjukkan, seorang anak laki-laki yang tertekan ketika ditangkap oleh 3 petugas polisi dan diberitahu akan dipenjara.

Baca juga: Anak Berkebutuhan Khusus Menangis Setelah Polisi Bilang, Kamu Akan Dipenjara

Video diedarkan secara online oleh pengacara Benjamin Crump, yang menangani kasus dari keluarga George Floyd, Breonna Taylor dan Ahmaud Arbery, yang semua orang kulit hitam tanpa senjata yang terbunuh polisi.

Digennaro melalui pengacara Crump mengambil tindakan hukum terhadap kota dan distrik sekolah, serta petugas Michael Malgrat, Kenneth Waite, dan Fred Sims yang menangkap bocah dibawah umur itu.

Ibu berusia 48 tahun ini juga menggugat guru Ashley Henriquez, kepala sekolah Fran Herin, dan asisten kepala sekolah Kyle Sheer.

"Anak saya cacat dan pihak berwenang berusaha menjadikannya kriminal," kata Digennaro, dalam lapor Local10.

"Saya di sini untuk putra saya, karena saya menolak untuk membiarkan mereka menjadikannya narapidana pada usia 8 tahun, hanya karena dia mengalami gangguan mental," ungkapnya.

Baca juga: Sepekan Setelah Ledakan Dahsyat di Lebanon, Menyisakan Trauma pada Anak-anak

Dia mengatakan semua staf sekolah sadar dia rentan, menderita kecemasan dan depresi membutuhkan obat untuk kebutuhan khususnya.

The Miami Herald meungkapkan bahwa ayah sang bocah itu, yang tidak menikah dengan Digennaro, diduga yang telah meminta petugas untuk menangkap putranya untuk menakut-nakuti dia agar memperbaiki perilakunya.

Pengacara Crump mengatakan dia tidak mengetahui hal itu, tetapi itu tidak masalah karena petugas "tidak memiliki wewenang untuk menangkap berdasarkan instruksi orang awam".

Ibu anak laki-laki itu mengatakan di kantor polisi, mulut anaknya diseka, DNA, sidik jari, dan foto hak asuh diminta kepolisian sebelum sang anak dikurung di sel selama beberapa menit.

Digennaro mengatakan anaknya mengalami trauma dengan kejadian tersebut.

Baca juga: Ayah dan Anak Dokter Ini Meninggal karena Terkena Virus Corona

Sebuah laporan penangkapan yang tidak mencantumkan nama murid karena usianya, merinci bagaimana dia diduga memukul dada seorang guru dan ditangkap dengan tuduhan kekerasan fisik.

Dikatakan bahwa bocah itu menjadi frustrasi ketika seorang guru terus-menerus menyuruhnya duduk dengan benar di kursinya di kafetaria.

Si anak memperingatkan guru tersebut untuk tidak menyentuhnya, sebelum si anak meninjunya.

Setelah video dirilis, Kepala Polisi Key West Sean T. Brandenburg mengatakan bahwa petugasnya tidak melakukan kesalahan apa pun selama insiden itu, menyebutnya sebagai "prosedur operasi standar".

Baca juga: Sebelum Tewas, George Floyd Sempat Memohon Polisi Tak Menembaknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com