Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keterujian Rendah, Vaksin Virus Corona Asal Rusia Miliki Beragam Efek Samping

Kompas.com - 13/08/2020, 13:16 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

Putin mengatakan salah satu putrinya yang telah vaksinasi memiliki suhu tubuh 38 derajat celcius pada hari pertama injeksi vaksin, dan turun menjadi 37 derajat celcius sehari kemudian.

"Dia merasa sehat dan memiliki banyak antibodi," ucap Putin.

Baca juga: Rusia Klaim Temukan Vaksin Corona Pertama, Menkes AS: Kami Tidak Terpengaruh

Profesor Francois Balloux dari Institut Genetika Universitas College London, mengecam langkah Rusia tersebut.

"Ini keputusan yang sembrono dan bodoh. Vaksinasi massal dengan vaksin yang diuji secara tidak tepat adalah tidak etis," katanya.

Dia memperingatkan, "Masalah apa pun dengan kampanye vaksinasi Rusia akan menjadi bencana baik melalui efek negatifnya pada kesehatan, tetapi juga karena itu akan semakin menghambat penerimaan vaksin di masyarakat."

Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn mengatakan hari ini bahwa vaksin Rusia belum cukup diuji.

"Bisa berbahaya untuk mulai memvaksinasi jutaan orang, jika tidak miliaran orang, terlalu dini karena itu bisa mematikan penerimaan vaksinasi, jika terjadi kesalahan, jadi saya sangat skeptis tentang apa yang terjadi di Rusia," kata Spahn kepada radio Jerman.

Baca juga: Ciptakan Vaksin Corona, Rusia juga Luncurkan Situs Resmi Vaksin Sputnik V

"Saya akan senang, jika kami memiliki vaksin awal yang bagus, tetapi berdasarkan semua yang kami ketahui, dan itulah masalah mendasar, yaitu bahwa Rusia tidak memberi tahu kami banyak tentang vaksin yang belum cukup diuji ini," tambahnya.

Menurutnya, fokus penemuan vaksin bukan tentang menjadi yang pertama, melainkan tentang bagaimana memiliki vaksin yang efektif, teruji, dan aman digunakan.

Putin memiliki dua anak perempuan dewasa dan dia tidak merinci putrinya yang mana yang divaksinasi, tetapi Otkrytie Media melaporkan bahwa itu adalah Ekaterina, yang dikenal sebagai Katerina Tikhonova.

Otkrytie Media mengklaim Ekaterina mendapatkan vaksinasi pada tahap paling awal perkembangan vaksin virus corona tersebut.

Katerina, 33 tahun, menggunakan nama belakang nenek dari pihak ibu, yang selama bertahun-tahun menyembunyikan identitasnya sebagai putri Putin.

Mantan penari akrobatik itu meraih gelar doktor dari Universitas Negeri Moskow yang bergengsi setelah menyelesaikan studi tentang membantu kosmonot dan pilot untuk menyesuaikan diri dalam kondisi sulit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com