Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 28 Orang Terluka Dibawa ke RS, dalam Protes Anti-Pemerintah Lebanon

Kompas.com - 09/08/2020, 00:23 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Aljazeera

BEIRUT, KOMPAS.com - Protes anti-pemerintah yang terjadi pada Sabtu (8/8/2020) setelah ledakan di Beirut, Lebanon, setidaknya telah membuat 28 orang luka-luka dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Sedangkan ada lebih dari 100 orang lainnya dirawat di tempat kejadian, di Martyr's Square, menurut Palang Merah Lebanon yang dilansir dari Al Jazeera pada Sabtu (8/8/2020).

Baca juga: Pimpinan Hezbollah Bantah Keras Klaim Keterlibatannya dalam Ledakan Dahsyat di Lebanon

Ribuan orang membanjiri alun-alun utama Beirut dengan menggantung tali simbolis yang menurut mereka para pejabat harus digantung selama ledakan pada Selasa kemarin, di tengah bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi anti huru hara di dekat parlemen.

Zeina Khodr dari Al Jazeera di tempat kejadian melaporkan kelompok masyarakat sipil telah meminta orang-orang untuk kembali ke jalan, dengan meneriakan "cukup sudah cukup".

Baca juga: Rakyat Jengah, Sebuah Petisi Mendesak agar Lebanon Diperintah Perancis

"Ada banyak kemarahan, orang-orang menyerukan balas dendam dan keadilan. Mereka mengatakan hari ini (unjuk rasa) adalah tentang keadilan bagi para korban ledakan pada Selasa itu. Para demonstran ingin politisi digantung, mereka ingin politisi dieksekusi," kata Khodr.

Menurut Khodr, ada rasa perlawanan di antara para pengunjuk rasa, meski aparat keamanan menggunakan "gas air mata dalam jumlah berlebihan" untuk membubarkan mereka.

Baca juga: Ledakan Beirut, Presiden Lebanon Tolak Penyelidikan Internasional, Kenapa?

"Orang-orang telah mundur, telah terjadi pertempuran saat pengunjuk rasa mencoba menyerbu gedung parlemen," ujar Khodr.

Sebelumnya, protes anti-pemerintahan telah berlangsung di gedung parlemen di Beirut, Lebanon, pada Kamis (6/8/2020) malam.

 

Aksi unjuk rasa tersebut terjadi dua hari pasca- ledakan yang mengguncang Beirut pada Selasa (4/8/2020).

Baca juga: 60 Orang Masih Hilang Pasca-ledakan di Beirut, Lebanon

 

Dalam aksi tersebut, puluhan orang melakukan pelemparan batu sedangkan polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan massa sebagaimana dilansir dari CBS News, Jumat (7/8/2020).

Banyak orang Lebanon menyalahkan para pejabat Lebanon atas ledakan besar di Beirut yang menyita perhatian seluruh dunia tersebut. Para pengunjuk rasa memprotes para pejabat karena dituduh salah mengurusi negara dan menuduh mereka korup, sehingga menggiring Lebanon ke ambang kehancuran perekonomian.

Baca juga: Kunjungi Lokasi Kejadian Ledakan Besar Lebanon, Presiden Perancis Jadi Sasaran Pelampiasan Emosi Warga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com