Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Ledakan Guncang Ibu Kota Lebanon, 73 Orang Tewas dan Ribuan Terluka

Kompas.com - 05/08/2020, 06:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIRUT, KOMPAS.com - Sebanyak 73 orang tewas dan ribuan lainnya terluka ketika dua ledakan besar mengguncang Beirut, ibu kota Lebanon.

Ledakan yang berlokasi di kawasan pelabuhan itu mengguncangkan seluruh ibu kota, mengguncang bangunan, dan menebarkan kepanikan di antara warganya.

Kepulan asap berwarna oranye membubung ke langit setelah ledakan kedua terjadi. Diikuti gelombang kejut mirip tornado yang menyapu Beirut.

Baca juga: 10 Orang Dilaporkan Tewas dalam Ledakan di Beirut, Lebanon

Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan, sebanyak 2.750 ton amonium nitrat yang merupakan pupuk pertanian disinyalir menjaid penyebab insiden.

Pupuk itu, kata PM Diab, disimpan selama bertahun-tahun dalam gudang di tepi laut. "Memicu bencana alam dalam setiap arti," kata dia.

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Lebanon, sebanyak 73 orang tewas dan 3.700 orang terluka di seantero ibu kota dalam insiden tersebut.

Dilansir AFP, Selasa (4/8/2020), Diab menegaskan, mereka segera menggelar penyelidikan untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab.

"Apa yang terjadi hari ini tidak akan dibiarkan begitu saja. Mereka yang bertanggung jawab akan menerima akibatnya," janjinya.

Sebelumnya, Kepala Keamanan Umum Abbas Ibrahim mengatakan, pihaknya mengamankan "material berdaya ledak tinggi" beberapa tahun sebelumnya.

Baca juga: Ribuan Orang Terluka dalam Ledakan di Beirut, Lebanon, Rumah Sakit Kewalahan


Material tersebut disimpan dalam gudang yang berlokasi beberapa menit berjalan kaki dari kawasan distrik hiburan malam dan pusat perbelanjaan.

Saking masifnya insiden, ledakan itu bisa terdengar hingga ke negara tetangga, seperti Siprus yang terletak 240 kilometer jauhnya.

Seorang prajurit anonim mengungkapkan, apa yang terjadi di lokasi kejadian begitu kacau. Banyak mayat bergelimpangan dengan ambulans terus mengevakuasi.

"Ini seperti bom atom," timpal Makrouhie Yerganian, pensiunan guru berusia 70-an yang sudah bertahun-tahun tinggal di dekat pelabuhan.

Dia menuturkan, insiden seperti itu belum pernah dia rasakan sebelumnya. Bahkan ketika Lebanon diguncang perang saudara pada 1975-1990.

Yerganian menerangkan, semua bangunan di sekitar tempat tinggalnya langsung kolaps, dan sang paman yang berusia 91 tahun tewas karena luka-lukanya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com