Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Astronot Mendarat di Bumi, Kabar Baik untuk Misi Luar Angkasa SpaceX

Kompas.com - 03/08/2020, 08:07 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Dua astronot Amerika Serikat (AS) berhasil mendarat di lepas pantai Pensacola, Teluk Meksiko, pada Minggu (2/8) pukul 14.48 waktu setempat.

Kedua astronot itu, Doug Hurley and Bob Behnken, mendarat ke bumi menggunakan kapsul SpaceX Dragon Capsule dari Stasiun Luar Angkasa International (ISS).

Kapal penyelamat bergerak cepat menjemput keduanya sebagaimana dilansir dari BBC.

Kedua astronot itu harus diperiksa oleh staf medis sebelum diterbangkan ke daratan dengan helikopter.

Pendaratan tersebut menandai pendaratan pertama lepas pantai pertama setelah 45 tahun lalu oleh misi Apollo.

Baca juga: Polusi Cahaya Satelit SpaceX Merusak Gambar Komet Neowise

"Benar-benar sebuah kehormatan dan hak istimewa bagi kami," kata Hurley setelah mendarat.

SpaceX mengucapkan selamat datang bagi kedua astronot tersebut yang telah berhasil mendarat ke bumi.

"Atas nama tim SpaceX dan NASA, selamat datang kembali bumi. Terima kasih telah menerbangkan SpaceX," ujar kontrol misi SpaceX dalam sebuah pernyataan.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memuji kembalinya dua astronot itu ke bumi dengan selamat.

Trump menghadiri peluncuran kapsul SpaceX sekitar dua bulan lalu.

Baca juga: Astronot NASA yang Jalankan Misi SpaceX akan Pulang ke Bumi 2 Agustus 2020

"Terimakasih untuk semuanya! Senang dengan kembalinya astronot NASA setelah melaksanakan misi luar angkasa selama dua bulan," tulis Trump di akun Twitter-nya.

Sementara itu kapsul yang tenggelam diangkat lagi ke permukaan dengan alat berat dan diangkut dengan kapal.

SpaceX Dragon Capsule diluncurkan ke ISS pada akhir Mei lalu dengan roket Falcon 9 yang juga disuplai oleh SpaceX.

Kapsul itu akan diperbaiki untuk menjalankan misi luar angkasa kembali tahun depan.

Baca juga: SpaceX dan Ilmuwan Kita

Administrator NASA, Jim Bridenstine, memuji upaya semua orang yang terlibat dalam misi tersebut.

Misi luar angkasa tersebut berfungsi sebagai demonstrasi "layanan taksi luar angkasa" oleh perusahaan SpaceX, yang dimiliki Elon Musk.

Pemerintah AS berencana semua kebutuhan transportasi manusia ke luar angkasa di masa depan akan dilakukan oleh perusahaan swasta, seperti SpaceX.

Pemerintah AS menyatakan dengan cara seperti ini, mengontrak perusahaan swasta untuk transportasi manusia ke luar angkasa, akan menghemat miliaran dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com