Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Covid-19 dan Autoimun Bawaan, Seorang Dokter ICU Meninggal

Kompas.com - 01/08/2020, 20:33 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

BALTIMORE, KOMPAS.com - Seorang dokter ICU yang bertugas menangani pasien Covid-19, meninggal dunia karena Covid-19 dengan kelainan autoimun bawaan. 

Melansir Mirror pada Rabu (29/7/2020), Pandemi Covid-19 di Amerika Serikat (AS) telah menginfeksi lebih dari 4 juta orang, di antaranya adalah seorang petugas medis juga.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dari 4 juta total kasus virus corona, setidaknya ada 145.000 orang yang telah meninggal dunia, termasuk setidaknya 576 petugas kesehatan, 

Kepala Unit perawatan Intensif (ICU) di Mercy Medical Center di Baltimore, Joseph Costa salah satu dari 576 petugas kesehatan yang menjadi korban meninggal karena virus corona.

Baca juga: Takut Virus Corona, Rakyat Korea Selatan Sterilkan Uang di Microwave dan Mesin Cuci

Joseph Costa meninggal pada Sabtu (1/8/2020), dipelukan suaminya, David R. Hart, yang dikelilingi oleh para rekannya yang merawatnya dalam penanganan standar virus corona.

"Mereka yang merawat Joe adalah sahabat-sahabatnya," kata Hart kepada The Baltimore Sun.

Kepala dokter rumah sakit ini meninggal , setelah ia bekera keras menangani pasien dengan infeksi virus mematikan tersebut.

Baca juga: Gara-gara Berkemah, Ratusan Peserta Terinfeksi Virus Corona

Costa mulai terinfeksi virus corona pada akhir Juni lalu, dengan kelainan autoimun yang dideritanya.

Autoimun merupakan kondisi, di mana sistem kekebalan tubuh keliru menyerang sel sehat dalam tubuh kita.

Sebelum tumbang dan meninggal karena virus corona, Costa telah diperingatkan oleh sang suami, Hart untuk tidak pergi bekerja terlau keras mengingat ia memiliki kelainan autoimun.

Baca juga: Dituding Sekte Sesat Penyebar Virus Corona di Korsel, Begini Klarifikasi Shincheonji

"Saya memohon padanya untuk tidak pergi bekerja," kata Hart kepada The Washington Post.

"Ketika Anda melihat orang-orang tanpa masker, Anda berpikir, 'Apakah Anda gila?'" ungkapnya.

Dengan meninggalnya pasangan yang sudah ia nikahi 28 tahun, ia juga mengungkapkan rasa prihatin kepada rekan-rekan Costa di RS Baltimore.

Baca juga: Presiden Belarus Ini Mengaku Berhasil Kalahkan Virus Corona

"Aku terus berpikir, sekarang ada satu dokter ICU yang tidak ada (meninggal), sehingga lebih sedikit orang untuk merawat pasien pandemi virus corona di Baltimore," ujarnya.

Ketua eksekutif dewan pengurus rumah sakit, Sister Helen Amos, serta presiden dan kepala eksekutif rumah sakit, David N. Maine, memuji Costa dalam sebuah pernyataan.

 

"Joe lebih dari seorang rekan tepercaya. Dia juga teman sejati banyak orang," ujar mereka.

"Dia mendedikasikan hidupnya dan karirnya untuk merawat pasien yang sakit paling parah," ucapnya.

"Dan ketika pandemi global menimpa kita, Joe tanpa pamrih melanjutkan pekerjaannya di garis depan, berkomitmen penuh untuk melayani pasien dan kota kita selama masa yang sangat dibutuhkan ini," terangnya.

Baca juga: Bank Sperma di China Kekurangan Donasi akibat Wabah Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com