Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Patah Hati, Pria Ini Bangun Aplikasi Kencan Beromzet Puluhan Miliar

Kompas.com - 27/07/2020, 18:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Justin McLeod, diputus kekasihnya karena kecanduan alkohol. Sempat merasa merana, akhirnya ia membangun aplikasi kencan yang kini memiliki penghasilan setara dengan Rp 76 milyar. Bagaimana ia bisa bangkit?

Lima tahun lalu, kekasih Justin McLeod di kampus meminta putus. Perempuan yang ia pikir sebagai pasangan sejati hidupnya, meminta berpisah karena masalah kecanduan minuman beralkohol yang dialami Justin.

Justin kemudian mengikuti program rehabilitasi dan berhasil pulih, tetapi ia tidak bisa melanjutkan kehidupan romantisnya.

Baca juga: 4 Wanita Pembunuh Sopir Taksi Online Punya Hubungan Khusus, Kenal di Aplikasi Kencan

Tidak nyaman pergi ke bar karena masalah kecanduannya, ia lalu mulai merintis Hinge, perusahaan aplikasi kencan online pada 2011.

Tujuan lain dari membuat Hinge adalah agar ia dapat terbantu menemukan pasangan baru. Saat itu Justin berusia 27 tahun dan telah meraih gelar MBA (Master Administrasi Bisnis) di Harvard Business School, Boston.

"Saya patah hati dan saya tidak pernah berpikir saya akan menemukan seseorang seperti mantan saya," katanya. Tetapi Justin berpikir bahwa aplikasi tersebut akan memberinya kesempatan untuk bertarung.

Melalui layanan kencan online bagi kaum muda, yang baru saja muncul pada saat itu, Justin juga berharap Hinge dapat menjadi bisnis yang sukses.

"Itu membuat saya berpikir tentang aplikasi kencan yang mudah diakses dan mudah bagi orang-orang muda, yang pada saat itu tidak menggunakan layanan kencan sama sekali," katanya. "Saya tidak bisa melupakan ide itu dari kepala saya."

Jadi pada tahun 2012 Justin McLeod meluncurkan Hinge, tahun yang sama ketika saingannya Tinder didirikan.

Baca juga: Catherine Wilson Berbagi Cerita Pengalaman Main Aplikasi Kencan Online

Hari ini Hinge memiliki sekitar 5,5 juta pengguna di seluruh dunia dan melaporkan pendapatan tahunan sebesar 5,2 juta dollar AS atau sekitar Rp 76 miliar.

Tetapi dalam sebuah kisah romantis yang begitu fantastis, yang sampai-sampai diubah menjadi drama TV, Justin tidak menemukan cinta baru melalui aplikasinya. Sebaliknya, ia terinspirasi untuk mencoba memenangkan kembali hati kekasihnya yang hilang, Kate Stern.

Rangkaian acara ini dimulai pada 2015 ketika, mempromosikan Hinge, ia diwawancarai oleh jurnalis Deborah Copaken untuk sebuah artikel di New York Times.

Di akhir wawancara, Copaken bertanya apakah Justin pernah jatuh cinta. Justin lalu bercerita tentang bagaimana ia mencintai dan kehilangan Kate ketika mereka berdua adalah mahasiswa di Universitas Colgate di Hamilton, negara bagian New York, karena ia kecanduan alkohol.

Wartawan itu menjawab bahwa dia memiliki kisah cinta yang hilang yang serupa, tetapi dia tidak pernah menindaklanjutinya, dan sekarang khawatir sudah terlambat.

"Ceritanya mendorong saya untuk pergi dan mencobanya sekali lagi, tetapi sudah tujuh tahun dan saya pikir sudah terlambat," kata Justin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com