Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Dikira Tenggelam, 26 Pengungsi Rohingya Ditemukan Sembunyi di Semak-semak

Kompas.com - 27/07/2020, 16:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Total 26 pengungsi Rohingya yang sempat diduga tenggelam, ditemukan selamat dan bersembunyi di semak-semak sebuah pulau.

Para imigran tersebut awalnya diduga tenggelam karena kapalnya terbalik saat mengarungi lautan pada Sabtu (24/7/2020).

Mereka ditemukan selamat usai dilakukan pencarian pada akhir pekan, setelah seorang imigran Rohingya berhasil mencapai daratan dan meminta bantuan.

Baca juga: 24 Pengungsi Rohingya Ditakutkan Tenggelam saat Menuju Malaysia

Dia awalnya mengatakan perahu terbalik, tetapi kemudian mengakui itu tidak benar.

Kemudian sisa anggota kelompok itu ditemukan Minggu malam (26/7/2020), kata kepala penjaga pantai Mohamad Zubil Mat Som kepada kantor berita AFP.

Ia melanjutkan, semua imigran yang mendarat di sebuah pulau kecil di lepas pantai resor Langkawi itu telah diamankan pihak berwenang, dan akan dites virus corona sebelum diserahkan ke otoritas imigrasi.

Baca juga: 99 Imigran Rohingya Diselamatkan Indonesia, Uni Eropa Ikut Beri Bantuan

Ratusan ribu etnik Rohingya telah melarikan diri dari Myanmar karena kekerasan militer Myanmar. Banyak juga di antara mereka yang tinggal di kamp pengungsian di Bangladesh.

Banyak etnik Rohingya yang melarikan diri dengan kapal ke Malaysia dan Indonesia karena merasa dua negara ini menjanjikan kehidupan yang lebih baik.

Namun pihak berwenang di "Negeri Jiran" berusaha mencegah kedatangan mereka dalam beberapa bulan terakhir, karena kekhawatiran akan Covid-19.

Baca juga: Malaysia Berencana Kembalikan Pengungsi Rohingya ke Laut

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin juga mengatakan, Malaysia tak mampu lagi menampung pengungsi Rohingya karena sedang berjuang bangkit dari lumpuhnya perekonomian selama lockdown.

Mohamad Zubiy meyakini oknum penyelundup telah memindahkan pengungsi Rohingya dari kapal besar ke kapal penangkap ikan yang lebih kecil, sebelum membawa mereka ke darat.

"Kami telah mengidentifikasi adanya penyelundup manusia, termasuk seorang lelaki Rohingya. Kami akan segera menangkap mereka," ujarnya dikutip dari AFP Senin (27/7/2020).

Banyak pengungsi Rohingya berangkat menuju Malaysia dari Bangladesh, tempat ratusan ribu orang mendekam di kamp-kamp pengungsian, setelah kabur dari penindasan milter di Myanmar tiga tahun lalu.

Baca juga: Pria Rohingya di Kamp Pengungsi Bangladesh Meninggal karena Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com