TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah Inggris meminta Jepang untuk membantu membangun jaringan 5G di negaranya.
Langkah Inggris tersebut menyusul keputusannya memblokir perusahaan raksasa teknologi dari China, Huawei, dalam pengembangan jaringan 5G di Inggris.
Inggris juga memerintahkan perusahaan telekomunikasi domestik untuk mencopot komponen Huawei hingga 2027.
Kebijakan pemblokiran terhadap Huawei telah lama diupayakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dalam tarik-ulur geopolitiknya dengan China.
Baca juga: Kecewa Diblokir Inggris, Huawei: Itu Kemunduran bagi Mereka
Kekhawatiran Inggris atas keamanan nasional dan tekanan dari Trump membuat Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, akhirnya memilih untuk memblokir Huawei.
Inggris menunjuk NEC dan Fujitsu sebagai alternatif pengganti Huawei yang potensial sebagaimana dilansir dari Reuters, Minggu (19/7/2020).
Para pejabat Inggris dilaporkan bertemu dengan petinggi-petinggi perusahaan teknologi di Jepang pada Kamis (16/7/2020).
Nikkei Asian Review melaporkan langkah Inggris di Jepang tersebut menunjukkan keseriusan Inggris untuk menghadirkan jaringan 5G di negaranya.
Baca juga: Inggris Blokir Huawei, Siap-siap Ganti Vendor Baru
Kedutaan Inggris di Tokyo dan Sekretariat Kabinet Jepang belum memberikan tanggapan saat dimintai oleh Reuters.
Fujitsu dan NEC juga belum berkomentar terhadap langkah Inggris tersebut.
Sementara itu, Huawei dan Kementerian Luar Negeri China juga belum memberikan tanggapan.
Menteri Digital, Budaya, Media, dan Olahraga Inggris, Oliver Bowden, Inggris menunjuk beberapa perusahaan potensial dari Finlandia, Swedia, Korea Selatan, dan Jepang sebagai alternatif pengganti Huawei.
Baca juga: Huawei Kian Terisolasi, China: AS Main Kotor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.