Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blokir Huawei, Inggris Lirik Fujitsu dan NEC

Kompas.com - 19/07/2020, 19:58 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah Inggris meminta Jepang untuk membantu membangun jaringan 5G di negaranya.

Langkah Inggris tersebut menyusul keputusannya memblokir perusahaan raksasa teknologi dari China, Huawei, dalam pengembangan jaringan 5G di Inggris.

Inggris juga memerintahkan perusahaan telekomunikasi domestik untuk mencopot komponen Huawei hingga 2027.

Kebijakan pemblokiran terhadap Huawei telah lama diupayakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dalam tarik-ulur geopolitiknya dengan China.

Baca juga: Kecewa Diblokir Inggris, Huawei: Itu Kemunduran bagi Mereka

Kekhawatiran Inggris atas keamanan nasional dan tekanan dari Trump membuat Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, akhirnya memilih untuk memblokir Huawei.

Inggris menunjuk NEC dan Fujitsu sebagai alternatif pengganti Huawei yang potensial sebagaimana dilansir dari Reuters, Minggu (19/7/2020).

Para pejabat Inggris dilaporkan bertemu dengan petinggi-petinggi perusahaan teknologi di Jepang pada Kamis (16/7/2020).

Nikkei Asian Review melaporkan langkah Inggris di Jepang tersebut menunjukkan keseriusan Inggris untuk menghadirkan jaringan 5G di negaranya.

Baca juga: Inggris Blokir Huawei, Siap-siap Ganti Vendor Baru

Kedutaan Inggris di Tokyo dan Sekretariat Kabinet Jepang belum memberikan tanggapan saat dimintai oleh Reuters.

Fujitsu dan NEC juga belum berkomentar terhadap langkah Inggris tersebut.

Sementara itu, Huawei dan Kementerian Luar Negeri China juga belum memberikan tanggapan.

Menteri Digital, Budaya, Media, dan Olahraga Inggris, Oliver Bowden, Inggris menunjuk beberapa perusahaan potensial dari Finlandia, Swedia, Korea Selatan, dan Jepang sebagai alternatif pengganti Huawei.

Baca juga: Huawei Kian Terisolasi, China: AS Main Kotor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com