Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecewa Diblokir Inggris, Huawei: Itu Kemunduran bagi Mereka

Kompas.com - 17/07/2020, 17:44 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Huawei mengaku kecewa dengan pemblokiran yang dilakukan Inggris.

Melalui juru bicara Huawei Inggris Edward Brewster, mereka menyebut keputusan pemerintah Inggris itu akan membawa "Negeri Ratu Elizabeth" ke kemunduran.

"Keputusan yang mengecewakan ini merupakan kabar buruk bagi siapa pun di negeri Inggris yang mempunyai ponsel."

"Ini akan memperlambat laju perkembangan digital di Inggris, mendongkrak biaya tagihan jadi lebih mahal, dan kesenjangan digital di negeri tersebut akan makin lebar," ujarnya kepada Kompas.com pada Jumat (17/7/2020).

Baca juga: Huawei Kian Terisolasi, China: AS Main Kotor

Lebih lanjut Brewster menerangkan, keputusan ini justru akan membawa Inggris ke kemunduran, bukan kemajuan.

Brewster lalu berharap pemerintah Inggris dapat meninjau kembali keputusannya, dan masih yakin pembatasan yang diserukan AS tidak akan memengaruhi pasokan produk-produknya ke negara pimpinan PM Boris Johnson itu.

"Sangat disayangkan masa depan kami di Inggris telah dipolitisasi dan ini bukan tentang isu keamanan, namun semata-mata karena terkait isu kebijakan dagang AS."

"Selama 20 tahun, Huawei selalu fokus untuk membangun negara Inggris yang terhubung lebih baik," pungkasnya.

Baca juga: AS Senang Inggris Larang Huawei Masuk Jaringan 5G

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com