Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tampung Aspirasi WNI, KJRI Los Angeles Adakan Program "Konjen Menyapa"

Kompas.com - 17/07/2020, 15:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angeles menghadirkan kegiatan "Konjen Menyapa", dalam rangka menampung aspirasi WNI di wilayah kerjanya.

“Sejak awal pandemi Covid-19, KJRI Los Angeles secara rutin menyapa masyarakat/diaspora dan mahasiswa Indonesia di Wilayah Kerja melalui platform virtual,” tutur Juru Bicara KJRI Los Angeles Ardian B Nugroho saat membuka acara.

Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, kegiatan ini disebut sebagai upaya KJRI Los Angeles untuk tetap hadir memberikan perlindungan dan mendengar aspirasi masyarakat/diaspora dan mahasiswa Indonesia di Wilayah Kerja.

Baca juga: Kebakaran Hutan di Pantai Barat AS, KJRI LA Pastikan WNI Aman

Pertemuan virtual ini dimanfaatkan untuk menyebarluaskan berbagai kebijakan pemerintah Indonesia dan Kantor Perwakilan RI di masa pandemi Covid-19.

“Di tengah pandemi saat ini, mobilitas sosial diminimalkan dan dibatasi oleh peraturan-peraturan yang diterapkan negara bagian, county, dan bahkan kota di Amerika Serikat, maka platform virtual merupakan jawaban untuk memberikan pelayanan dan menjawab pertanyaan para masyarakat/diaspora dan mahasiswa Indonesia di luar negeri,” sambung Ardian.

Layanan Perpanjangan Paspor Drive-Thru, kebijakan penerbitan visa/izin tinggal bagi warga negara asing di Indonesia, dan prosedur kedatangan WNI di pintu kedatangan di Indonesia di masa pandemi Covid-19 menjadi pokok bahasan utama pertemuan virtual.

Baca juga: Upacara Memorial George Floyd Berjalan Damai, KJRI Chicago Pastikan WNI Aman

“Pada pertemuan tadi, kami mencatat kehadiran perwakilan masyarakat/diaspora dan mahasiswa Indonesia dari Arizona, California bagian Selatan, Colorado, Hawaii, Nevada bagian Selatan, Hawaii, dan Utah turut hadir."

"Hal tersebut menunjukkan pentingnya diseminasi informasi mengenai kebijakan pemerintah Indonesia dan Kantor Perwakilan Indonesia menyikapi pandemi Covid-19."

“Bagi masyarakat/diaspora dan mahasiswa Indonesia yang tidak berkesempatan bergabung pada sesi virtual meeting,kegiatan tersebut juga ditayangkan di platform Facebook dan dapat
diakses kapan saja,” jelas Ardian dikutip dari siaran pers KJRI LA.

Hingga kini Amerika Serikat masih menjadi negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak di dunia.

“Konsul Jenderal RI Saud P Krisnawan juga selalu menekankan pentingnya mematuhi protokol kesehatan setempat kepada seluruh masyarakat kita di Wilayah Kerja,” tutup Ardian.

Baca juga: Demo Rusuh atas Kematian George Floyd, KJRI Chicago Pastikan WNI Aman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com